Technologue.id, Jakarta - Sebanyak 600 karyawan Amazon dikabarkan positif terinfeksi virus Corona, bahkan 6 diantaranya meninggal dunia. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pekerja gudang bernama Jana Jumpp.
Angka yang fantastis ini berhasil terkuak setelah wanita berusia 59 tahun itu menganalisis serangkaian tes yang dilakukan perusahaan terhadap karyawannya. Bahkan Jumpp berspekulasi angka itu bisa lebih tinggi dari yang ia temukan.
Baca Juga:
Amazon Pecat Karyawan yang Tuntut Keselamatan Kerja
Dalam sebuah acara "60 Minutes", Jumpp mengaku selain mendapatkan data dari hasil tes yang dilakukan perusahaan, ia juga mengumpulkan data dari pesan otomatis rekan kerjanya di seluruh gudang Amazon di AS.
Sayangnya, hingga saat ini Amazon sendiri belum mengkonfirmasi angka yang disebutkan oleh Jumpp. Kepala operasional Amazon, Dave Clark justru mengatakan jumlah total kasus tidaklah penting.
"Angka itu tidaklah penting, karena sifatnya relatif terhadap ukuran bangunan dan tingkat infeksi masyarakat secara keseluruhan," ujarnya dilansir dari CBS News pada Sabtu (16/5/2020).
Baca Juga:
Petinggi Amazon Mundur dari Jabatan, Ini Alasannya
Amazon sendiri sebelumnya mendapat kritik dari sejumlah karyawan terkait penanganan virus Corona di wilayah kerja. Mereka menilai raksasa e-commerce ini tidak maksimal dalam menjaga kesehatan karyawan di masa pandemi.
Bahkan efek dari pertikaian ini, Tim Bray yang merupakan salah satu petinggi Amazon mengundurkan diri. Dalam blog pribadinya yang berjudul ‘Bye, Amazon’, Bray mengaku kecewa dengan perusahaan yang dipimpin Jeff Bezos tersebut.