Technologue.id, Jakarta - Alibaba Cloud, lini bisnis teknologi digital dari Alibaba Group, hari ini mengumumkan teknologi tercanggih yang diluncurkan untuk mendukung Festival Belanja Global 11.11. Pada tahun 2020 ini, festival belanja terbesar di dunia ini menghasilkan nilai total transaksi sebesar Rp 790 triliun atau sekitar USD 74,1 miliar dalam Gross Merchandise Volume (GMV) dalam waktu 11 hari.
Alibaba Cloud memiliki tugas terberat sebagai pendukung infrastruktur sistem digital dari semua ekosistem Alibaba Group. Misalnya saja, tepat di puncak acara, yaitu tanggal 11 November 2020 dini hari, pesanan yang masuk mencapai 583.000 per detik. Angka ini 1.400x lebih banyak dari jumlah pesanan pada puncak acara Festival Belanja 11.11 ketika pertama kali diadakan, 12 tahun yang lalu.
"Kami sangat bangga dapat memfasilitasi hingga 800 juta konsumen dan 2.500 brand selama berlangsungnya festival belanja terbesar di dunia ini. Kami telah menghadirkan infrastruktur digital yang kokoh dan beroperasi secara nonstop, juga membawa teknologi cloud-native untuk memberikan efisiensi dan pengalaman mulus bagi para konsumen. Sekali lagi, teknologi Alibaba telah terbukti mampu memproses tugas-tugas terberat dengan baik,” kata Li CHENG, Chief, Chief Technology Officer of Alibaba Group.
Platform komputasi real-time Alibaba, didukung oleh Apache Flink, memproses aliran data sebesar 4 miliar item per detik selama puncak acara. MaxCompute, platform penyimpanan data milik Alibaba, menangani 1,7 miliar Gigabita data per hari, dari tanggal 1-11 November 2020. Data sebesar ini setara dengan kapabilitas untuk memproses 230 foto dari 7 miliar orang penduduk Bumi. Terlepas dari skalanya yang sangat besar dan kebutuhan kinerja yang amat tinggi, Alibaba Cloud berhasil menjalankan semua operasional tanpa ada downtime barang sedetik pun.
Berikut beberapa puncak pencapaian teknologi dan inovasi Alibaba di tahun ini:
- Tren livestreaming terus meningkat di penyelenggaraan 11.11 tahun ini, dimana terdapat puluhan ribu sesi livestreaming yang tayang di platform Taobao Live. Dengan banyaknya sesi livestreaming yang tayang di saat bersamaan, Alibaba Cloud menggunakan teknologi narrow-bandwith dan Real-time Streaming (RTS) untuk mengurangi latensi dalam waktu kurang dari satu detik. Angka ini 75% lebih baik dari rata-rata latensi pada pemutaran video biasa, sehingga menghasilkan pengalaman livestreaming yang lancar dengan interaksi dinamis yang juga terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan.
- Taobao Live meluncurkan layanan virtual anchor atau presenter virtual untuk melakukan livestreaming, sehingga channel merchant bisa terus berjalan selama 24 jam sehari. Pembawa acara virtual ini mampu menjelaskan spesifikasi produk, merespon pertanyaan, bahkan bermain gim dengan penonton selama sesi livestreaming, terutama ketika pembawa acara aslinya sedang beristirahat (biasanya dari tengah malam hingga dini hari). Virtual Anchor ini mengandalkan algoritma yang telah dirancang Damo Academy Alibaba dengan canggih, yang meliputi natural-language processing (NLP), pengenalan Bahasa, Image Recognition, Text-to-Speech (TTS), dan cloud rendering.
- AliExpress, layanan ritel global Alibaba, meluncurkan fitur penerjemah livestreaming real-time untuk platform e-commerce pertama di dunia. Dirancang oleh DAMO, fitur penerjemahan ini tersedia untuk Bahasa Inggris, Rusia, Spanyol, serta Perancis. Selama festival belanja 11.11, lebih dari 70% pedagang AliExpress memanfaatkan layanan ini. Tidak hanya untuk penerjemahan, fitur ini juga dapat meminimalisir suara gangguan livestreaming dan bahkan memahami ucapan beraksen. Total 8 juta penonton dari seluruh dunia menyaksikan 9.000 sesi livestreaming yang ditayangkan di AliExpress sepanjang festival berlangsung.
- Taobao menyediakan berbagai tur virtual dengan teknologi 3D untuk penjualan barang-barang premium, seperti rumah dan furniture. Didukung oleh teknologi machine-learning seperti Graph Neural Networks (GNN), Convolutional Neural Networks (CNN), analisis bentuk 3D dan knowledge graph, Alibaba menawarkan platform desain pemodelan 3D untuk brand, mengurangi waktu perancangan model dari tiga jam menjadi hanya 10 detik. Sebelum 11.11, penjual telah menggunakan teknologi ini untuk membuat lebih dari 100.000 ruang pameran dengan produk 3D virtual yang dapat dinikmati oleh 60 juta konsumen ketika festival telah dimulai.
- Memanfaatkan ragam database cloud-native, termasuk PolarDB, AnalyticDB, dan Lindorm, Alibaba Cloud memastikan Festival 11.11 dapat berjalan dengan lancar dari awal hingga penutupan. PolarDB mencetak rekor baru dengan memproses 140 juta query per detik di puncak acara 11.11. AnalyticDB memproses hingga 7,7 triliun baris data secara real-time. Angka ini setara dengan 15x lipat data dari semua Arsip Web Inggris di British Library. Selain itu, PolarDB-X dan AnalyticDB membantu China Post menangani lebih dari 100 juta pesanan selama 11.11, dimana sekitar 100.000 pelanggan China Post mengecek status paket secara online dan real-time.
- Teknologi Cloud-Native mengurangi kebutuhan sumber daya komputasi hingga 80%. Selain solusi MaxCompute, PolarDB, AnalyticDB, Alibaba Cloud juga menggunakan teknologi cloud-native mutakhir dengan kapasitas penjadwalan dan elastisitas cloud yang optimal. Penggunaan cloud-native ini memungkinkan Alibaba Cloud untuk mengurangi 80% sumber daya komputasi yang dibutuhkan untuk setiap 10 ribu transaksi - dibandingkan kebutuhan yang sama empat tahun lalu.
- Infrastruktur digital dengan hyperscale data center membuat festival 11.11 lebih ramah lingkungan. Alibaba menggunakan green technology, seperti cairan pendingin dan energi angin, di lima hypercale data center yang dimiliki, demi mengaplikasikan sistem operasional yang ramah lingkungan selama perhelatan 11.11.
Misalnya, hyperscale data center di Hangzhou yang memiliki salah satu pusat server terbesar di dunia, menggunakan cairan pendingin khusus, yang dengan cepat mendingingkan perangkat keras Teknologi Informasi (TI) secara optimal. Hal ini mengurangi konsumsi energi hingga lebih dari 70%, sementara Power Usage Effectiveness (PUE) mendekati target ideal 1.0. Jika dibandingkan dengan data center tradisional, hyperscale data center di Hangzhou dapat menghemat hingga 70 juta kilowatt-jam listrik per tahun, yang cukup untuk memberi daya bagi lebih dari 16.000 rumah tangga di Inggris Raya dalam satu tahun2.
Andalkan Teknologi Cloud-Native 100%
Sejak tahun lalu, Alibaba Group dengan percaya diri telah memindahkan 100% sistem intinya pada teknologi Alibaba Cloud, penyedia layanan cloud terbesar ketiga di dunia. Pemimpin teknologi global ini terus mendorong dan menerobos batasan-batasan teknologi dengan inovasi cloud-native, yang menghasilkan efisiensi hingga 2x lipat dari kinerja aplikasi yang terukur.
“Kemampuan analitik Big Data dan platform kami telah teruji dengan baik selama menangani puncak Festival Belanja Global 11.11. Teknologi komputasi dan analitik data berperan penting dalam mendukung pelanggan untuk memigrasikan inti bisnis mereka ke cloud, mengembangkan aplikasi secara efisien, dan menawarkan insight bisnis dari pola data yang ada. Kami bangga dapat menghadirkan kinerja Alibaba Cloud yang luar biasa, yang terlihat di masa-masa puncak festival belanja terbesar di dunia dan kepercayaan para pelanggan global terhadap kapabilitas teknis kami,” kata Yangqing Jia, Senior Fellow of the Computing Platform, Alibaba Cloud Intelligence.