SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Di antara media instant messenger lainnya, Telegram dikenal sebagai platform yang memiliki keamanan cukup baik. Buktinya, Telegram pun pernah dipakai oleh kelompok teroris untuk saling berkomunikasi.
Baca juga:
Anda Sekarang Bisa Simpan Data Pribadi di Telegram, Amankah?
Namun, reputasi apik privasi dan keamanan Telegram sedikit tercoreng. Security researcher, Dhiraj Mishra, menemukan bahwa aplikasi Telegram di desktop telah membocorkan IP address publik maupun privat penggunanya.Baca juga:
Awas, Fitur Telegram Ini Bisa Dimanfaatkan untuk Membobol Akun Anda!
Melansir Engadget.com (30/09/2018), celah ini diketahui saat user melakukan voice call. Penyebabnya, adalah peer-to-peer framework Telegram. Kalau di perangkat seluler, pengguna dapat mematikan peer-to-peer call dan mengamankan identitasnya. Sayang, opsi ini tidak tersedia di desktop. Akan tetapi, jangan khawatir. Telegram telah memperbaiki problem ini di aplikasinya pada versi 1.3.17 beta dan 1.4, dengan menyediakan opsi untuk menonaktifkan peer-to-peer call sepenuhnya atau kepada sejumlah user di kontak Anda. Aplikasi asal Rusia itu juga telah menghadiahi Mishra hadiah sekitar US$2.300 (Rp34 jutaan) atas temuannya ini.Baca juga:
Sempat Dicekal di Seluruh Dunia, Telegram Beredar Lagi di App Store
Sebagai informasi, Telegram digolongkan aplikasi yang "berbahaya" saking amannya. Pemerintah Rusia pun memblokirnya April lalu karena Telegram menolak bersikap "kooperatif" dengan Federal Security Service (FSB) atas kebutuhan antiterorisme. Buntutnya, Apple pun mengembargo layanan yang dikembangkan oleh Pavel Durov ini di App Store-nya, walaupun pada akhirnya Apple mencabut pemblokiran itu.