Technologue.id, Jakarta - Slick, aplikasi media sosial baru asal India, mengalami masalah besar setelah terungkap bahwa database internal yang berisi informasi pribadi penggunanya, termasuk data anak sekolah, terbuka untuk umum dan bisa diakses melalui internet selama beberapa bulan.
Sejak setidaknya 11 Desember, database yang berisi nama lengkap, nomor ponsel, tanggal lahir, dan foto profil pengguna Slick tersedia secara online tanpa password.
Slick, yang berbasis di Bengaluru dan diluncurkan pada November 2022 oleh mantan eksekutif Unacademy, Archit Nanda, setelah berpindah dari bidang crypto dan menutup start-up sebelumnya, CoinMint.
Baca Juga:
Data Karyawan The Guardian Bocor, Rincian Gaji Terekspos
Aplikasi terbarunya, Slick, tersedia untuk sistem operasi Android dan iOS dan bekerja sama dengan Gas, aplikasi berbasis pujian yang populer di Amerika Serikat.
Aplikasi ini juga memungkinkan siswa sekolah dan kuliah untuk berkomunikasi dan berbicara tentang teman-temannya secara anonim.
Peneliti keamanan Anurag Sen dari CloudDefense.ai menemukan database yang terbuka dan meminta bantuan TechCrunch dalam melaporkan insiden kepada aplikasi media sosial.
Slick memperbaiki database mereka beberapa waktu setelah TechCrunch menghubungi mereka pada hari Jumat.
Baca Juga:
Kasus Kebocoran Data Publik Indonesia 2022
Karena konfigurasi yang salah, siapa saja yang mengetahui alamat IP database bisa mengakses database tersebut, yang berisi entri lebih dari 153.000 pengguna pada saat dikunci kembali. TechCrunch juga menemukan bahwa database bisa diakses melalui subdomain yang mudah ditebak pada situs utama Slick.
Peneliti ini juga memberitahukan CERT-In India, lembaga pemerintah yang memimpin dalam menangani masalah keamanan siber.
Nanda mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa Slick telah memperbaiki masalah tersebut. Belum diketahui apakah ada orang lain selain Sen yang menemukan database sebelum dikunci kembali.
Slick sangat populer di kalangan pengguna muda India setelah diluncurkan tahun lalu. Beberapa waktu lalu, Nanda mengumumkan melalui Twitter bahwa aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 100.000 kali.