Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Berantas Teroris, YouTube Blokir Video Radikal
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – YouTube telah memblokir video yang dianggap radikal dan mengandung unsur terorisme. Video tersebut mengenai seorang ceramah pendakwah ekstrim asal Amerika Serikat bernama Anwar Al-Awlaki yang dinilai netizen mampu membangkitkan aksi terorisme. Dilansir Mashable (13/11/2017), lebih dari 70.000 video Anwar Al-Awlaki telah diposting di YouTube. Tiga perempat dari jumlah video tersebut telah dihapus YouTube. Sekitar 18.600 video yang tersisa adalah laporan berita dan perdebatan mengenai kematian Awlaki. Anwar al-Awlaki sendiri terbunuh dalam serangan drone Amerika Serikat enam tahun silam. Awlaki dianggap sebagai anggota dari jaringan teroris Al Qaeda melalui video yang telah diposting di YouTube tersebut.

Baca juga:

Google: 3 Miliar Lebih Akun Netizen Dalam Bahaya!

Video Awlaki tersebut juga memperlihatkan kehadiran para teroris termasuk pembom Marathon Boston, penembak jitu Fort Hood, dan penembak di Orlando, Florida dan San Bernardino, California. Para netizen meminta YouTube menghapus video tersebut dan memblokir video baru lainnya yang beredar.

Baca juga:

Aplikasi WhatsApp Palsu Beredar di Google Play Store, Korbannya Jutaan!

Oleh karena itu YouTube telah menghapus video tersebut yang mengandung unsur terorisme. Pemblokiran ini merupakan langkah tepat yang diambil YouTube dalam menangani kasus terorisme yang kerap terjadi di seluruh dunia.

Baca juga:

Google Mau Bayar Anda Minimal Rp13,5 Jutaan, Minat?

Google, Facebook, Twitter, dan bahkan Airbnb telah lama mengatakan bahwa mereka akan bertanggung jawab atas setiap konten yang masuk di platform mereka. Semoga pemblokiran ini dapat mengurangi konten terorisme dan konten negatif lainnya yang diposting di YouTube.  

SHARE:

Fitur Live Streaming di Tokopedia dan ShopTokopedia Dongkrak Pertumbuhan Seller

Pemilu AS Dorong Pencapaian Rekor Baru Harga Bitcoin