Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Berapa Ambang Batas TKDN Ponsel 4G?
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Infinix baru saja merilis smartphone terbarunya, Hot S3X. Smartphone penerus Hot S3 ini, dibekali berbagai fitur, salah satunya kamera berkekuatan AI (kecerdasan buatan). Di ponsel dengan desain notch ini, Infinix mengklaim telah memenuhi standarisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sesuai anjuran pemerintah.

Baca juga:

Tren Kamera AI, Infinix Jagokan Hot S3X Seharga Rp2 Juta

Diwakili oleh Agus Tan, Direktur PT Adi Reka Mandiri, menyebut bahwa untuk Hot S3X sudah mengikuti aturan TKDN. Ia pun memastikan sudah melebihi aturan di atas 30 persen. "(Kandungan komponen lokal) Infinix Hot S3X antara 31-32 persen," ucapnya, di sela-sela peluncuran Infinix Hot S3X, di Jakarta, Senin (20/08/2018).

Baca juga:

Infinix: Kami Tidak Pernah Menjual “Ponsel Gaib”

Menurutnya, industri ponsel Tanah Air terus berkembang sejak penerapan regulasi TKDN di 2016. Semula dari 20 persen, lalu naik 30 persen, dan diperkirakan akan mencapai 35 persen di tahun depan. Agus mengatakan, belum tahu arah kebijakan pemerintah saat ini, melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun Ia menegaskan, bahwa industri perakitan ponsel 4G di Tanah Air akan mampu memenuhi maksimal 35-40 persen kandungan komponen lokal. Bila di ambang batas 50 persen, tidak akan ada vendor yang bakal menyanggupinya. Ia pun menjelaskan alasannya. "Kalau antara 35-40 persen, masih bisa. Tapi kalau sampai 50 persen tentu tidak bisa. Karena industri komponen belum ada di sini. Beda hal dengan packaging, charger, kabel data, dan earphone, yang sudah bisa diproduksi," tandasnya.

Baca juga:

Polytron Rocket T7, Smartphone Rp1 Jutaan dengan Desain Trendi

Adi Reka Mandiri (ARM) sendiri merupakan vendor lokal kedua yang ditunjuk Infinix, setelah PT Sat Nusa Persada yang berada di Batam. ARM saat ini ditunjuk untuk membuat unit Infinix seri Hot S3 saja. Setidaknya sudah ada empat-lima model yang diproduksi di pabrik ARM, di Cikarang. Dalam satu kali produksi, Agus mengaku ARM dapat memproduksi sebanyak 700 unit smartphone Infinix Hot S3. Jumlah tersebut dapat terpenuhi dengan satu line production dalam satu shift kerja. Kapasitas keseluruhan perakitan produk di pabrik ini sebenarnya dapat mengerjakan 700 ribu sampai 900 ribu unit tiap bulan.

SHARE:

Garmin Lily 2 Active Resmi Meluncur di Indonesia, Intip Fitur dan Harganya

Ini Perbedaan TKDN Ponsel dan TKDN Kendaraan Listrik