Technologue.id, Jakarta - Pesan berantai berisi hoax terkait Covid-19 kembali beredar. Pada Sabtu (23/2/2021), kami mendapatkan pesan yang menyebut bahwa Covid-19 bukanlah virus melainkan bakteri.
Klaim ini disebut bersumber dari Kementerian Kesehatan Italia, di mana dikatakan bakteri Covid-19 menjadi penyebab pembekuan darah yang dapat menyebabkan kematian.
"Dapat dikatakan sepenuhnya bahwa itu bukan Virus, tetapi Bakteri. Yg menyebabkan kematian adalah Bakteri yg menyebabkan pembekuan darah terbentuk di dalam pembuluh darah yaitu gumpalan darah di urat & saraf yg disebabkan oleh Bakteri ini & inilah yg menyebabkan kematian pada pasien," bunyi pesan berantai.
Tak berhenti di situ, narasi berlanjut ke hoax yang sebenarnya sudah lama beredar di masyarakat. Bahwa bakteri Covid-19 merupakan bakteri yang terpapar radiasi dari sinyal jaringan 5G dan dapat dibunuh dengan mudah.
Baca Juga:
Viral, Foto Bayi Diklaim Korban Selamat Sriwijaya Air
"Ini bukan Virus sama sekali tetapi hanya Bakteri yg terkena radiasi 5G, ini berbahaya bagi org yg mempunyai Immune yg sangat rendah…. Mereka yg menjadi korban ini harus mengambil Asprin-100 mg & Apronix atau Paracetamol 650 mg," lanjut pesan tersebut.
Hoax Covid-19 memiliki hubungan dengan jaringan 5G sendiri sebenarnya sudah dibantah oleh Brendan Carr dari Federal Communication Commission (FCC) sejak beberapa waktu lalu.
Dikatakan bahwa Covid-19 adalah virus yang menyebar lewat kontak antar orang-ke-orang, bukan oleh gelombang radio.
Ia juga telah menegaskan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. Jelas kabar yang beredar tanpa memiliki dasar dan mengada-ada.
Berikut isi pesan hoax terkait Covid-19 yang baru-baru ini marak:
Baca Juga:
Jaringan 5G Ikut Picu Penyebaran Virus Corona?
BREAKING NEWS!!!!!!!!!
Berita gempar Dunia : ITALY telah melakukan proses bedah mayat terhadap pasien Corona yg telah meninggal Dunia, yg mana di katakan seperti Wahyu Besar yg diterima seluruh manusia di Dunia ini.
Italy telah menjadi Negara Pertama di Dunia yg melakukan Bedah mayat COVID -19 & setelah penyelidikan menyeluruh dibuat, mendapati bahwa Covid-19 BUKAN Virus, tetapi suatu Rahasia yg sangat besar dibongkar, yg mana yg dikatakan virus itu adalah 1 Penipuan Global sangat besar. Yg terjadi sebenarnya, Penderita Covid-19 yg mati adalah di sebabkan oleh "Amplified Global 5G Electro magnetic Radiation (Poison)".
Dokter di Italy nekat telah Melanggar Undang² WHO, yg mana WHO tidak membenarkan Autopsi (Postmortem) pd mayat orang yg telah mati akibat Virus Corona. Namun begitu, Pakar Pengobatan di Italy telah nekat melakukan Autopsi mayat penderita Covid-19 untuk mengetahui apa sebab sebenarnya kematian setelah beberapa jenis penemuan Saintifik. Dapat dikatakan sepenuhnya bahwa itu bukan Virus, tetapi Bakteri. Yg menyebabkan kematian adalah Bakteri yg menyebabkan pembekuan darah terbentuk di dalam pembuluh darah yaitu gumpalan darah di urat & saraf yg disebabkan oleh Bakteri ini & inilah yg menyebabkan kematian pada pasien.
Pakar pengobatan Italy telah mengalahkan Virus Covid-19 yg tersebar meluas di seluruh Dunia dengan menyatakan bahwa "tidak lain & tidak bukan puncak kematian pada pasien Covid-19 adalah Berpuncak pada pembekuan phelia-intra vaskular (trombosis) & cara menanganinya adalah dg menyembuhkannya yaitu dg mengambil Obat²an seperti tablet anti biotik, anti-radang & mengambil anti koagulan (aspirin) & ini dapat menyembuhkan pasien yg terkena Virus COVID-19".
Dengan penemuan ini, maka menunjukkan kepada seluruh Penduduk Dunia bahwa pengobatan bagi penyakit Covid-19 telah di temukan & berita sensasi ini dibagi keseluruh Dunia. Penemuan ini telah disiapkan oleh Pakar & dokter dari Italy dg cara Autopsi (Postmortem) mayat pasien Covid-19. Menurut beberapa Saintis Italy yg lain, Ventilator & ICU tidak pernah diperlukan. Protokol untuk ini kini telah dikeluarkan di Italy.
Terdapat pendapat umum mengatakan, bahwa China sebenarnya sudah mengetahui tentang penemuan ini tetapi tidak pernah membuat pengumuman terbuka kpd neg lain didunia.
Dg penemuan ini, info ini dimohon untuk di bagikan kpd semua keluarga, tetangga, kenalan, kawan sekantor agar mereka dapat keluar dari ketakutan Covid-19 & memahami bahwa ini bukan Virus sama sekali tetapi hanya Bakteri yg terkena radiasi 5G. & ini adalah berbahaya bagi org yg mempunyai Immune yg sangat rendah. Juga menyebabkan radang & hipoksia. Mereka yg menjadi korban ini harus mengambil Asprin-100 mg & Apronix atau Paracetamol 650 mg. Kenapa? Kerena telah terbukti bahwa Covid-19 menyebabkan darah membeku yg menyebabkan Trombosis org tsb & disebabkan oleh darah beku di vena & disebabkan oleh otak, jantung & paru² tidak dapat mendapat Oksigen kerena orang tersebut menjadi sukar bernafas & seseorang mati dg cepat kerena Sesak Nafas.
Dokter di Italy tidak mematuhi Protokol WHO & melakukan bedah mayat yg mati kerena Covid-19. Dokter membuka lengan, kaki & bagian tubuh yg lain & setelah memeriksa dengan betul, mereka melihat bahwa saluran darah melebar & vena penuh dgTrombi yg bisa menghentikan darah mengalir, & juga mengurangi aliran Oksigen ke dlm badan yang menyebabkan pasien mati. Setelah mengetahui penyelidikan ini, Kementerian Kesehatan Italy segera mengubah Protokol Covid-19, & memberikan Aspirin 100 mg kepada pasien yg Positif, & memberi Empromax. Hasilnya, para pasien mulai pulih & kesehatan mrk mulai menunjukkan peningkatan yg baik. Kementerian Kesehatan Italy mengeluarkan lebih dari 14,000 pasien dlm 1 (satu) hari & mereka pulang ke rumah masing².
Sumber : Kementerian Kesehatan Italy