Bayangkan memiliki asisten pribadi yang bisa menjawab pertanyaan rumit, membuat konten kreatif, hingga menganalisis dokumen—hanya dengan suara atau ketikan jari. Itulah janji teknologi AI yang selama ini seolah eksklusif bagi kalangan tertentu. Namun kini, realitas itu hadir dengan harga yang tak lagi menguras kantong.

Di tengah maraknya layanan AI berbayar dengan harga selangit, Telkomsel menghadirkan terobosan yang mengubah paradigma aksesibilitas teknologi. Kolaborasi strategis dengan OpenAI meluncurkan Paket Promo Bundling Telkomsel x ChatGPT Go—yang tak hanya pertama di Indonesia, melainkan juga menjadi pionir di kawasan Asia Tenggara. Langkah ini menandai babak baru demokratisasi AI di tanah air.

Dengan harga mulai Rp 50.000, pelanggan kini bisa menikmati paket data khusus untuk mengakses aplikasi ChatGPT plus berlangganan ChatGPT Go. Sebuah lompatan signifikan dari sekadar program ChatGPT Go gratis yang sebelumnya hanya tersedia di India, menujukkan komitmen nyata menghadirkan teknologi mutakhir bagi masyarakat Indonesia.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat ChatGPT Go layak disebut sebagai upgrade signifikan? Perbedaannya bukan sekadar tambahan fitur, melainkan pengalaman penggunaan yang benar-benar transformatif. Dengan model GPT-5 terbaru, pengguna mendapatkan batas pesan hingga 10 kali lebih banyak dibanding versi biasa. Bagi Anda yang kerap berinteraksi intens dengan AI, ini berarti kebebasan bereksplorasi tanpa khawatir kehabisan kuota tanya.

Kemampuan pembuatan gambar juga mengalami peningkatan drastis—hingga 10 kali lebih banyak per hari. Fitur ini sangat relevan bagi content creator, marketer, atau siapa pun yang membutuhkan visual pendukung secara instan. Belum lagi fasilitas unggah file atau gambar yang同样 meningkat 10 kali lipat, memungkinkan analisis dokumen yang lebih komprehensif.

Yang tak kalah penting, memori percakapan yang 2 kali lebih panjang memastikan setiap interaksi terasa lebih personal dan kontekstual. AI akan mengingat percakapan sebelumnya, sehingga respons yang diberikan semakin relevan dengan kebutuhan spesifik Anda. Sungguh sebuah lompatan dari kompetitor seperti Gemini (sebelumnya Bard) dari Google yang masih berjuang mengejar ketertinggalan.

Telkomsel memahami bahwa kebutuhan setiap pengguna berbeda. Karena itulah, mereka menyediakan berbagai opsi paket yang bisa disesuaikan dengan profil konsumsi. Untuk pelanggan SIMPATI (prabayar), tersedia Standalone Pack seharga Rp 50.000 yang sudah termasuk 3 GB paket data khusus akses aplikasi ChatGPT plus berlangganan ChatGPT Go selama 1 bulan.

Bagi yang menginginkan paket lebih komprehensif, Surprise Deal mulai Rp 50.000 menawarkan paket data internet hingga 100 GB ditambah benefit yang sama. Sementara Starter Pack SIMPATI ChatGPT seharga Rp 55.000 cocok untuk pengguna baru dengan kartu perdana yang langsung ingin merasakan pengalaman AI premium.

Pelanggan Halo (pascabayar) mendapatkan treatment lebih istimewa dengan Standalone Pack Rp 50.000 untuk 1 bulan atau Rp 75.000 untuk 2 bulan—keduanya sudah termasuk akses berlangganan ChatGPT Go selama 2 bulan. Opsi Ekstra Kuota mulai Rp 45.000 juga tersedia dengan masa aktif bervariasi, sementara pelanggan baru Halo+ dengan langganan Rp 120.000 ke atas langsung mendapatkan benefit ChatGPT Go selama 2 bulan.

Yang menarik, Telkomsel juga memberikan alternatif non-moneter melalui penukaran 1.000 Telkomsel Poin untuk akses berlangganan ChatGPT Go 2 bulan. Sebuah bukti bahwa perusahaan serius menjadikan AI sebagai bagian dari digital lifestyle, bukan sekadar produk premium yang eksklusif.

Derrick Heng, Direktur Marketing Telkomsel, dalam pernyataannya menegaskan bahwa kolaborasi dengan OpenAI bukan sekadar urusan bisnis semata. "Sebagai digital lifestyle enabler, Telkomsel berkolaborasi dengan OpenAI untuk menghadirkan teknologi AI terdepan yang dapat diakses oleh semua orang di Indonesia," ujarnya.

Pernyataan ini menggarisbawahi visi jangka panjang Telkomsel dalam mentransformasi diri dari provider telekomunikasi konvensional menjadi enabler ekosistem digital yang komprehensif. Paket bundel ChatGPT Go hadir sebagai jawaban atas kebutuhan nyata berbagai lapisan masyarakat—dari pelajar hingga profesional—yang semakin bergantung pada teknologi AI dalam aktivitas sehari-hari.

Oliver Jay, Managing Director of International dari OpenAI, menambahkan perspektif global tentang kolaborasi ini. "Dengan ChatGPT Go dan akses ke model GPT-5 terbaru, OpenAI ingin menjadikan teknologi AI terdepan sebagai sesuatu yang sederhana, ekonomis, dan bermanfaat bagi semua orang," jelasnya. Kolaborasi dengan Telkomsel dipandang sebagai pintu masuk ideal untuk menjangkau lebih banyak pengguna di Indonesia—pasar digital dengan pertumbuhan paling dinamis di Asia Tenggara.

Kehadiran paket bundling ChatGPT Go menandai babak baru adopsi AI di Indonesia. Dengan harga yang terjangkau dan fitur yang powerful, teknologi yang sebelumnya dianggap "mewah" kini menjadi tools sehari-hari yang accessible. Terlebih dengan masa promo yang berlaku hingga 30 April 2026—memberikan waktu cukup panjang bagi masyarakat untuk membiasakan diri dengan teknologi ini.

Yang patut dicatat, Telkomsel mengindikasikan rencana eksplorasi kolaborasi lebih dalam dengan OpenAI ke depan. Ini berarti kita bisa berharap pada pengalaman AI yang semakin seamless dan terintegrasi—mungkin saja dalam bentuk integrasi dengan layanan lain atau penerapan solusi AI lintas industri.

Bagi Anda yang tertarik mencoba, proses aktivasinya terbilang straightforward. Pastikan aplikasi ChatGPT sudah terinstal di perangkat iOS atau Android, beli paket melalui aplikasi MyTelkomsel, klaim voucher via SMS, login, dan pilih metode pembayaran default untuk perpanjangan otomatis. Setelah masa promo berakhir (1-2 bulan sesuai paket), harga normal Rp 75.000 per bulan akan berlaku. Namun kabar baiknya, Anda bisa membatalkan kapan saja sebelum perpanjangan otomatis—memberikan fleksibilitas penuh.

Dalam lanskap digital yang semakin kompetitif, kehadiran paket bundling ChatGPT Go bukan sekadar produk baru, melainkan statement tentang masa depan teknologi di Indonesia. Sebuah terobosan yang membuktikan bahwa inovasi berbasis AI bukan lagi sekadar wacana, melainkan realitas yang bisa diakses oleh siapapun, dimanapun.