Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Dinilai Berbahaya, Bos Telegram Ajak Penduduk Bumi Hapus Whatsapp
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov belum lama ini mengajak masyarakat untuk berhenti dan menghapus aplikasi WhatsApp. Menurut Durov, aplikasi perpesanan yang merupakan kompetitornya tersebut dinilai tidak aman untuk digunakan. Dilansir dari Digital Trends pada Kamis (6/2/2020), Durov mengklaim telah menemukan celah keamanan pada aplikasi WhatsApp. Celah tersebut disebut Durov dibiarkan secara sengaja dalam rangka mematuhi penegak hukum lokal agar dapat melakukan bisnis dengan aman.

Baca Juga: Dear Jomblo, Ini Cara Move On dari Masa Lalu Ala Google

Telegram sendiri dilarang beroperasi di sejumlah negara dimana WhatsApp dapat beroperasi tanpa mengalami gangguan dari pihak berwenang. Menurut Durov, itu dikarenakan perusahaannya tidak mau bekerja sama dengan lembaga tersebut. Tidak berhenti disitu, Durov juga mengatakan bahwa penggunaan slogan enkripsi end-to-end yang digaungkan WhatsApp adalah semata-mata untuk meyakinkan pengguna terkait keamanan komunikasi pada platformnya. Yang mana dikatakan Durov teknologi enskripsi tersebut telah gagal dalam menjamin privasi penggunanya.

Baca Juga: Pendapatan Tahunan Instagram Lampaui YouTube

Menyoroti kasus Jeff Bezos, Durov menyebut bahwa kerentanan keamanan tidak hanya ditemukan di perangkat iOS seperti yang dikatakan pihak WhatsApp, tapi juga di sistem operasi Android dan Windows Phone. Durov menyimpulkan bahwa kerentanan tersebut dapat ditemukan di seluruh perangkat seluler lokasi aplikasi WhatsApp terpasang. "Kecuali Anda tidak keberatan jika semua foto dan pesan Anda dibuka untuk publik suatu hari nanti. Jadi Anda harus menghapus WhatsApp dari ponsel Anda sekarang", pungkas Durov

SHARE:

Timnas Esports Indonesia Nomor MLBB Women Juara Asian Esports Games 2024

iQOO 13 Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya