Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Dua Pesawat Delta Tabrakan di LaGuardia, 85 Penumpang Dievakuasi
SHARE:

Bayangkan Anda sedang duduk tenang di dalam pesawat, menanti lepas landas menuju tujuan. Tiba-tiba, sebuah benturan keras mengguncang kabin. Itulah yang dialami 85 penumpang di Bandara LaGuardia, New York, Rabu malam lalu, ketika dua pesawat jet regional milik Delta Air Lines bertabrakan saat sedang meluncur di landasan pacu.

Insiden yang terjadi pukul 21.00 waktu setempat ini mengingatkan kita betapa kompleksnya operasi bandara kelas dunia seperti LaGuardia. Bandara yang terkenal dengan landasan pacunya yang pendek ini memang memerlukan presisi tinggi dalam setiap manuver pesawat. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah insiden penerbangan telah memicu kekhawatiran tentang keselamatan udara, membuat insiden terbaru ini mendapat sorotan lebih tajam.

Meskipun tabrakan terjadi dalam kecepatan rendah dan tidak mengakibatkan korban jiwa, kejadian ini membuka pertanyaan penting tentang protokol keselamatan di bandara yang sibuk. Bagaimana mungkin dua pesawat dari maskapai yang sama bisa saling bersentuhan di tengah prosedur ketat yang seharusnya mencegah hal seperti ini?

Kronologi Tabrakan Dua Jet Delta di LaGuardia

Menurut pernyataan resmi Delta Air Lines kepada Business Insider, insiden terjadi saat proses taxi—ketika pesawat bergerak di landasan menuju atau dari runway. Satu pesawat sedang bersiap untuk berangkat menuju Virginia, sementara pesawat lainnya baru saja tiba dari North Carolina. Dalam pernyataannya, maskapai menggambarkan kejadian ini sebagai "tabrakan kecepatan rendah selama taxi."

"Informasi awal menunjukkan kontak terjadi antara sayap pesawat yang akan berangkat dengan badan pesawat yang baru tiba," jelas pernyataan resmi maskapai. Video yang diperoleh CBS News menunjukkan salah satu pesawat dengan sayap yang rusak parah, membuktikan kerasnya benturan meski terjadi dalam kecepatan rendah.

Kedua pesawat tersebut dioperasikan oleh Endeavor Air, anak perusahaan Delta yang khusus menangani rute regional. Fakta ini menimbulkan pertanyaan apakah insiden terkait dengan koordinasi antara maskapai induk dan anak perusahaannya, atau murni human error dari petugas menara kontrol atau kru pesawat.

Nasib 85 Penumpang dan Kru Pesawat

Data penumpang yang terlibat cukup signifikan. Pesawat yang menuju Virginia mengangkut 28 penumpang, sementara pesawat dari North Carolina membawa 57 penumpang—total 85 jiwa yang mengalami momen menegangkan tersebut. Yang patut disyukuri, tidak ada penumpang yang mengalami luka-luka dalam insiden ini.

Namun, satu pramugari dilaporkan menderita luka ringan dan langsung mendapatkan perawatan dari tim EMT (Emergency Medical Technician). Respons cepat tim medis ini menunjukkan kesiapan bandara dalam menangani keadaan darurat, meski dalam skala kecil.

Delta menunjukkan respons yang profesional dalam menangani penumpang. Semua penumpang dievakuasi kembali ke terminal menggunakan bus, kemudian diberikan makanan dan minuman. Maskapai juga menyediakan akomodasi hotel untuk malam itu, plus makanan dan penjadwalan ulang penerbangan untuk Kamis pagi. Langkah-langkah ini sesuai dengan standar penanganan insiden dalam industri penerbangan.

Penyelidikan Menyeluruh Dimulai

Delta telah berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas yang berwenang dalam menyelidiki insiden ini. Biasanya, investigasi semacam ini melibatkan National Transportation Safety Board (NTSB) dan Federal Aviation Administration (FAA), yang akan memeriksa berbagai aspek termasuk rekaman komunikasi menara kontrol, data flight data recorder, dan wawancara dengan kru pesawat dan petugas darat.

Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah: Apakah terjadi kesalahan komunikasi antara pilot dan menara kontrol? Apakah ada kegagalan dalam sistem pemandu pesawat di landasan? Atau ada faktor cuaca yang memengaruhi visibilitas? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini crucial untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Konteks yang Mengkhawatirkan: Rentetan Insiden Penerbangan Terbaru

Insiden di LaGuardia ini bukan yang pertama dalam beberapa bulan terakhir. Pada Maret lalu, sebuah jet Delta Air Lines dan pesawat Angkatan Udara AS hampir bertabrakan di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington. Yang lebih mengkhawatirkan, insiden itu terjadi hanya beberapa bulan setelah tabrakan di udara yang mematikan terjadi di dekat bandara yang sama.

Pada Januari, penerbangan American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk yang menewaskan 67 orang. Rentetan kejadian ini menciptakan pola yang mengganggu dalam industri penerbangan, memicu pertanyaan tentang apakah ada tekanan operasional pasca-pandemi yang memengaruhi standar keselamatan.

Industri penerbangan global memang sedang dalam masa pemulihan setelah pandemi COVID-19. Banyak maskapai yang berusaha mengejar ketertinggalan dengan menambah frekuensi penerbangan, sementara tenaga kerja—baik pilot, kru kabin, maupun petugas menara kontrol—masih dalam proses penyesuaian kembali dengan intensitas operasi yang semakin padat.

Implikasi untuk Keselamatan Penerbangan ke Depan

Insiden di LaGuardia, meski tidak mengakibatkan korban jiwa, berfungsi sebagai wake-up call bagi seluruh industri penerbangan. Setiap insiden, sekecil apapun, harus ditanggapi dengan serius karena bisa menjadi indikator masalah sistemik yang lebih besar.

Pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini antara lain pentingnya review ulang protokol komunikasi antara menara kontrol dan pesawat, terutama di bandara sibuk seperti LaGuardia. Selain itu, pelatihan berkelanjutan untuk kru pesawat dan petugas darat tentang situasi darurat tetap menjadi kunci.

Bagi Anda sebagai penumpang, insiden ini mengingatkan bahwa keselamatan penerbangan adalah tanggung jawab bersama. Selalu perhatikan prosedur keselamatan yang dijelaskan oleh kru, termasuk cara menggunakan pintu darurat dan letak pelampung penyelamat. Meski insiden seperti ini jarang terjadi, kewaspadaan tetap diperlukan.

Delta Air Lines, sebagai salah satu maskapai dengan reputasi keselamatan yang baik, kini berada di bawah pengawasan ketat. Bagaimana maskapai ini menangani investigasi dan mengimplementasikan perubahan prosedur akan menjadi tolok ukur bagi industri secara keseluruhan. Yang pasti, insiden ini akan menjadi studi kasus berharga untuk meningkatkan standar keselamatan penerbangan global.

SHARE: