Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
GSMA: Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Dorong 5G di Indonesia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Teknologi 5G diharapkan menjadi pendorong perekonomian negara. Teknologi ini membawa terobosan dalam hal kecepatan internet yang lebih tinggi dibandingkan 4G.

Akan tetapi, operator telekomunikasi masih menghadapi tantangan dalam mendorong pertumbuhan 5G. Menurut Global System for Mobile Communications Association (GSMA), perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan swasta, dalam hal ini operator telekomunikasi serta ekosistem digital yang memanfaatkan teknologi ini agar 5G tumbuh signifikan.

"Penetrasi smartphone berpengaruh ke pertumbuhan 5G, tapi kunci yang paling penting, pemerintah, operator dan ekosistem," ujar Julian Gorman, Head of APAC, GSMA di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Baca Juga:
Huawei Unjuk Teknologi Canggih F5.5G dalam OptiX Club 2024

Menurutnya, journey 5G di setiap negara bisa berbeda-beda. Ia menyebut beberapa negara seperti Thailand dan India yang mengamati pertumbuhan 5G untuk wilayah Asia Pasifik. Misalnya di Thailand, teknologi 5G di negara ini digunakan dalam berbagai sektor, termasuk kesehatan jarak jauh, pendidikan, otomasi industri, dan transportasi generasi berikutnya.

Indonesia dirasa perlu melakukan studi banding atau melihat penggunaan 5G dari negara-negara lain yang dinilai telah berhasil mencapai angka pertumbuhan 5G yang pesat.

Lebih lanjut Julian mengungkap, berdasarkan riset GSMA, 5G akan mengalami kenaikan 56 persen di 2030 secara global. Sebagai perbandingan, 5G baru mencapai 18 persen di 2023.

Di Indonesia, masih menurut GSMA, persentase 5G diperkirakan bisa mencapai 32 persen di 2030, diiringi dengan penurunan 4G dari 94 persen di 2023 menjadi 67 persen di 2030.

Sementara di India, 5G naik dari 12 persen di 2023 menjadi 49 persen di 2030. Tren 5G yang meroket diiringi dengan menurunnya 4G dari 72 persen menjadi 49 persen di tahun 2030 di negara tersebut.

SHARE:

Skolla Ciptakan Inovasi Omni Learning untuk Capai Pendidikan Berkualitas

Analis: PPN 12% Jadi Pukulan Telak untuk Industri Smartphone