Technologue.id, Jakarta - Indonet kembali menunjukkan keseriusannya dalam memacu infrastruktur digital Tanah Air. Langkah teranyar mereka adalah memperkuat fondasi jaringan fiber optik yang krusial bagi ekosistem digital yang makin menggeliat.
Interkoneksi antar pusat data kini jadi urat nadi bisnis modern, menuntut transfer data super cepat dan latensi minim. Sebagai pemain lawas di ranah infrastruktur digital, Indonet paham betul kebutuhan ini.
Indonet mengaku tak mau main-main urusan investasi peningkatan jaringan, sebuah langkah konkret untuk mengantisipasi lonjakan trafik data. Jaringan fiber optik perusahaan itu bakal menjangkau lebih banyak pusat data melalui jalur bawah tanah yang lebih aman dan andal.
Tak hanya itu, perangkat jaringan pun ikut dirombak dengan teknologi paling gres. Tujuannya jelas, menghadirkan kapasitas yang lebih besar dan stabilitas layanan yang tak kompromi. Ini menjadi jawaban bagi para pelaku bisnis kelas enterprise yang haus akan konektivitas mumpuni untuk data-data kritikal mereka.
"Indonesia sedang berada di persimpangan penting transformasi digital. Dengan ratusan juta pengguna internet, permintaan layanan berbasis data untuk korporasi terus meroket. Indonet hadir untuk menjawab tantangan ini dengan infrastruktur berkualitas tinggi di berbagai wilayah strategis," katanya Yudie Haryanto, Senior Vice President Sales Marketing.
Senada dengan itu, Agus Ariyanto Senior Executive Vice President Operation Indonet menambahkan detail ekspansi jaringannya. Mereka secara masif meningkatkan kapasitas fiber optik di Jakarta dan sekitarnya, bahkan sepuluh kali lipat dalam dekade terakhir.
"Teknologi DWDM terbaru juga diimplementasikan untuk Cross Link, memungkinkan kecepatan backbone hingga 800G per channel, sebuah lompatan signifikan," jelas Agus saat ditemui Technologue.id di Jakarta.
Langkah strategis ini adalah bagian dari visi jangka panjang Indonet untuk membangun konektivitas yang merata. Fase berikutnya akan memperluas jangkauan core network ke lebih banyak titik penting.
"Ujung-ujungnya, ini bukan hanya soal koneksi antar pusat data, tapi juga memicu pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan," tutup Yudie.