Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Julia Roberts Takut Bertemu Chloe Sevigny di Set Film Baru
SHARE:

Pernahkah Anda merasa begitu gugup bertemu seseorang yang Anda kagumi hingga hampir tidak bisa berkata-kata? Ternyata, perasaan itu tidak hanya dialami oleh kita orang biasa. Bahkan seorang bintang Hollywood sekaliber Julia Roberts pun mengalaminya. Dalam penampilan terbarunya di The Late Show With Stephen Colbert, aktris pemenang Oscar ini membocorkan momen canggungnya saat harus bertemu dengan rekan pemain barunya yang justru membuatnya "takut".

Roberts hadir di acara talkshow tersebut untuk mempromosikan film terbarunya, After the Hunt, yang disutradarai oleh Luca Guadagnino. Film ini menampilkan deretan bintang papan atas seperti Andrew Garfield, Ayo Edebiri, dan Michael Stuhlbarg. Namun, ada satu nama lagi dalam daftar pemain yang ternyata menciptakan kecemasan tersendiri bagi Roberts - aktris legendaris Chloë Sevigny.

Kolaborasi ini seharusnya berjalan mulus mengingat pengalaman Roberts yang sudah puluhan tahun di industri hiburan. Tapi seperti yang diungkapkannya kepada Colbert, bahkan para selebritas pun punya idola mereka sendiri. Kisah Roberts tentang pertemuan pertamanya dengan Sevigny mengungkap sisi manusiawi yang jarang kita lihat dari bintang sekalibernya.

Momen Gugup di Balik Layar

"Saya mendengar ada satu anggota pemain, katanya, yang membuat Anda terintimidasi, yang sulit saya percayai," kata Stephen Colbert kepada Roberts selama wawancara. Dengan tawa ringan, Roberts mengkonfirmasi bahwa aktris yang dimaksud memang adalah Chloë Sevigny. Apa yang terjadi selanjutnya adalah cerita tentang bagaimana dua aktris pemenang penghargaan - satu dengan karir tiga dekade, yang lain dengan status ikon kultus - bertemu dalam situasi yang tidak terduga.

Roberts kemudian menceritakan detail pertemuan tersebut, yang terjadi selama sesi latihan di rumahnya sendiri. "Yang luar biasa Chloë Sevigny, yang belum pernah saya temui sebelumnya dan Ayo juga belum pernah bertemu, dan Luca telah bekerja dengannya berkali-kali karena dia memang luar biasa," kenang Roberts. Suasana latihan yang awalnya santai tiba-tiba berubah ketika produser mengumumkan kedatangan Sevigny.

Rasa Takut yang Menular

Momen paling dramatis terjadi tepat sebelum Sevigny tiba. Roberts menggambarkan bagaimana dia dan Ayo Edebiri saling bertatapan saat mendengar kabar bahwa Sevigny akan segera datang. "Saya melihat ke atas dan mata saya kebetulan bertemu dengan mata Ayo. Kami saling memandang dan saya berkata, 'Saya takut!' Dan dia menjawab, 'Saya juga,'" cerita Roberts dengan nada setengah bergurau.

Ketika Guadagnino bertanya mengapa mereka takut bertemu Sevigny, Roberts hanya bisa menjawab sederhana: "Karena itu Chloe." Jawaban ini mungkin terdengar sederhana, tapi bagi mereka yang mengenal dunia film, nama Chloë Sevigny membawa bobot tertentu. Dengan karir yang dimulai sejak pertengahan 1990-an dan reputasinya sebagai aktris yang tak tergantikan, wajar jika kehadirannya menciptakan semacam aura tertentu.

Panik di Detik-Detik Terakhir

Situasi menjadi semakin lucu ketika Sevigny benar-benar sampai di depan pintu. Roberts mengisahkan bagaimana dia dan Edebiri membeku, hanya saling memandang tanpa tahu harus berbuat apa. Guadagnino yang menyaksikan kejadian ini tampaknya tidak memahami kekacauan yang terjadi. "Apa? Kamu yang tinggal di sini. Kamu harus membuka pintu," kata Guadagnino kepada Roberts, seperti yang diceritakannya kepada Colbert.

Dalam kepanikan, Roberts melakukan sesuatu yang mungkin akan dilakukan banyak dari kita - mencoba membuat diri terlihat lebih menarik. "Saya ingat melompat dan mencoba membuat pipi saya terlihat merah muda sehingga saya akan 'terlihat menawan dan menarik'," akunya dengan jujur. Upaya terakhir ini menunjukkan betapa dalamnya rasa kagum Roberts terhadap Sevigny, hingga merasa perlu "mempercantik" diri sebelum pertemuan formal.

Sambutan yang Tidak Terduga

Setelah mengumpulkan keberanian, Roberts akhirnya membuka pintu dan menyambut Sevigny dengan antusias: "Hai!" Namun, respons Sevigny ternyata jauh dari yang dibayangkan. Menurut Roberts, Sevigny menyapanya dengan nada biasa saja, hampir datar. "Saya ingin menangis," canda Roberts kepada Colbert. "Saya pikir dia hanya berpikir, 'Ini tempat tinggalmu?'"

Meski cerita ini disampaikan dengan nada humor, ada kebenaran universal di baliknya - perasaan tidak cukup baik yang bisa menghampiri siapa saja, bahkan mereka yang sudah mencapai puncak kesuksesan. Roberts, dengan semua pencapaian dan pengakuannya, masih bisa merasa seperti penggemar yang gugup ketika bertemu dengan seseorang yang dikaguminya.

Efek Domino Ketakutan

Yang menarik, Roberts dan Edebiri bukanlah satu-satunya yang merasa terintimidasi oleh kehadiran Sevigny. Putri Roberts sendiri memilih untuk menghindar saat Sevigny tiba. "Lewat garasi. Sampai jumpa, Bu," kata putrinya, seperti yang ditirukan Roberts. "Dia seperti jejak uap, karena kami semua takut pada Chloe. Dia adalah bagian dari ketakutan."

Bahkan Edebiri, yang baru saja meraih kesuksesan besar dengan The Bear, konon meminta izin untuk pergi karena merasa terlalu terintimidasi oleh bintang Boys Don't Cry tersebut. Detail ini memperkuat narasi tentang betapa kuatnya pengaruh Sevigny dalam ruangan tersebut, menciptakan semacam "efek Sevigny" yang membuat semua orang grogi.

Pujian di Balik Cerita

Di balik semua cerita lucu tentang ketakutannya, Roberts tidak lupa memberikan pujian yang tulus kepada Sevigny. Dia menggambarkan rekan barunya sebagai "luar biasa dan eksentrik." Pujian ini datang dari hati, menunjukkan bahwa rasa takut yang dia alami sebenarnya berasal dari rasa hormat yang mendalam terhadap bakat dan karir Sevigny.

Dalam industri yang seringkali penuh dengan persaingan tidak sehat, kisah Roberts tentang kekaguman terhadap sesama aktris justru menyegarkan. Ini mengingatkan kita bahwa bahkan di puncak kesuksesan, masih ada ruang untuk saling mengagumi dan menghormati bakat orang lain.

Kolaborasi yang Akhirnya Terwujud

Meski diawali dengan kegugupan, Roberts dan Sevigny akhirnya berhasil bekerja sama dalam After the Hunt. Film ini sendiri menceritakan tentang seorang profesor perguruan tinggi yang menemukan dirinya berada di persimpangan jalan pribadi dan profesional ketika seorang mahasiswa berprestasi melayangkan tuduhan terhadap salah satu koleganya, yang kemudian mengancam akan mengungkap rahasia gelap dari masa lalunya sendiri.

Setelah semua ketakutan awal, tim kreatif berhasil menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Film After the Hunt dijadwalkan rilis terbatas pada 10 Oktober sebelum diperluas secara luas pada 17 Oktober. Kolaborasi antara Roberts, Sevigny, Garfield, Edebiri, dan Stuhlbarg di bawah arahan Guadagnino ini dijanjikan akan menjadi salah satu film yang patut ditunggu musim gugur ini.

Kisah Roberts tentang pertemuan pertamanya dengan Sevigny mungkin akan menjadi cerita di balik layar yang paling diingat dari produksi film ini. Ini mengajarkan kita bahwa rasa gugup dan takut bertemu orang yang kita kagumi adalah hal yang manusiawi, terlepas dari seberapa sukses atau terkenalnya kita. Bahkan para bintang Hollywood pun, dengan semua ketenaran dan pencapaian mereka, masih memiliki idola yang membuat mereka gemetar. Dan mungkin, justru kerentanan semacam inilah yang membuat para bintang ini tetap terhubung dengan kita, penonton mereka.

SHARE: