Technologue.id, Jakarta - Meta menerapkan pembatasan baru pada penggunaan fitur AI generatif untuk iklan, yang ditujukan pada pengiklan politik.
Hal ini didasarkan karena kekhawatiran akan adanya penyebaran informasi yang tidak benar, yang telah disuarakan oleh berbagai analis. Beberapa kampanye politik terlihat sudah menggunakan gambar yang dibuat oleh AI untuk mempengaruhi pemilih.
Baca Juga:
Pemerintah Ingin Berikan Keterampilan Digital pada Masyarakat IKN
Dilansir dari Reuters, Meta menerapkan pembatasan baru untuk memastikan bahwa mereka memiliki langkah-langkah yang memadai untuk mengatasi potensi penyalahgunaan alat AI yang terkait langsung dengan promosi berbayar.
Meta juga baru-baru ini menerapkan pembatasan untuk menghentikan pengguna membuat gambar tokoh masyarakat melalui alat asisten AI. Hal ini menjadi perhatian utama terutama dalam kampanye politik.
Baca Juga:
Menkominfo: Syarat Jadi Negara Maju, Bangun Smart City
Sebelumnya pemilik X, Elon Musk juga telah memperingatkan hal yang sama. Ia menganggap gelombang AI generatif kedepannya dapat membawa era baru bagi penjual bot dan informasi yang tidak benar, didukung oleh video dan gambar yang semakin meyakinkan dan semakin mudah untuk dipalsukan.
Dengan adanya pembatasaan ini, Meta berharap dapat membatasi misinformasi mengenai topik sensitif tertentu dan melindungi pengguna, serta membantu perusahaan untuk memantau lebih baik penyebaran informasi menyesatkan di platform tersebut.