AI yang Etis
Etika dalam menggunakan AI menjadi isu panas yang membuat banyak pihak meragukannya. Saat mekanisme AI makin banyak menyuguhkan informasi untuk membantu pengambilan keputusan, transparansi dan keadilan jadi faktor penting. Apalagi, model AI makin fleksibel dan dapat dimanfaatkan dalam banyak situasi.
Tantangan terbesar ada pada upaya rekayasa algoritma yang netral sekaligus implementasi standar ketat untuk memastikan mekanisme AI berjalan konsisten dan bertanggung jawab. Pada tahun 2024, minat terhadap pendidikan etika AI akan meningkat, termasuk menjadikan aspek etika sebagai prioritas dalam penelitian dan pengembangan AI.
Regulasi AI
Perkembangan AI yang belum pernah terjadi ini bukan cuma menarik tech geek. Para pemimpin dunia dan pembuat kebijakan global turut menyoroti AI yang makin merambah kehidupan manusia sehari-hari. Berbagai negara besar, seperti Tiongkok, Uni Eropa, India, dan Amerika Serikat bergerak maju merancang kebijakan AI secara komprehensif.
Tujuan regulasi AI ini ada tiga, yaitu mempercepat terobosan teknologi secara merata, menarik minat investasi global, tetapi juga melindungi masyarakat dari dampak AI yang belum terprediksi. Dengan adanya potensi sinergi internasional, kolaborasi global untuk menyusun standar dan norma AI kemungkinan terwujud dalam waktu dekat.