Technologue.id, Jakarta – Nama startup ini memang belum terlalu menggaung. Namun, Julo tidak sepatutnya diremehkan. Menjajakan layanan peminjaman personal tanpa aset untuk jaminan atau Kredit Tanpa Agunan (KTA), Julo telah mendapatkan dukungan dari beragam investor, yaitu Skystar Capital, East Ventures, Convergence Ventures, serta sejumlah angel investor. Dengan jumlah yang dirahasiakan, startup yang dipimpin oleh Adrianus Hitijahubessy ini siap menantang bank mapan dan konvensional. Proses peminjaman uang di Julo pun begitu mudah. Anda hanya perlu mengunduh aplikasi Julo di ponsel Android dan melakukan registrasi. Kemudian, fotolah dokumen pendukung untuk peminjaman, seperti KTP, langsung lewat smartphone. Setelah permohonan terverifikasi, uang pinjaman akan ditransfer ke rekening bank Anda dalam kurun waktu 24 jam. "Ide membuat Julo muncul ketika saya membangun solusi kredit berbasis AI di negara berkembang di perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya. Setelah sukses, saya sadar daripada membantu konsumen di negara Amerika Latin dan Afrika mendapatkan akses kredit, seharusnya saya membantu orang-orang di negara saya sendiri," kisah Adrianus, seperti dikutip dari rilis pers yang dikirmkan ke Technologue.id (19/07/17). Dengan proses semudah itu, wajar jika Julo bermimpi besar: membantu 100 juta warga Indonesia yang butuh uang tapi cuma punya modal smartphone dan tidak nyaman meminta bantuan ke institusi peminjaman formal seperti bank. Adrianus yang menggawangi Julo bersama co-founder lain, yaitu Hans Sebastian dan Victor Darmadi, pernah sama-sama bekerja di Silicon Valley. Selain pengalaman mentereng ketiganya, investor mau mendukung Julo karena keberaniannya untuk mendobrak ranah fintech nasional. "Kami yakin Adrianus dengan latar belakang teknis dan industrinya yang kuat memiliki pengalaman yang tepat untuk mengembangkan solusi berbasis aplikasi mobile yang superior untuk memberi kredit secara akurat pada peminjam. Produk Julo ini secara langsung dan efektif mengatasi masalah terbesar dalam proses peminjaman dan akan membuka lebih dari $35 miliar (sekitar Rp467 triliun) pasar potensial dalam pinjaman konsumen online di Indonesia," Adrian Li, Managing Partner Convergence Ventures, menuangkan optimistismenya.   Baca juga: Beli Emas Online di Bukalapak, 5 miligram Pun Bisa! Pesan Makanan Pakai Go-Pay Sekarang Tetap Kena Ongkir Pendaftaran The NextDev 2017 Sudah Dibuka, Segera Daftarkan Diri Anda!