Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Menjelajah Instagram Kini Lebih Hemat Kuota, Begini Caranya
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Instagram secara resmi meluncurkan mode penghemat data untuk perangkat Android. Melalui mode ini, pengguna dapat menjelajahi dan berbagi momen di Instagram dengan kuota internet yang lebih hemat. Instagram secara khusus meluncurkan mode penghemat data untuk negara-negara berkembang dengan akses dan kecepatan internet yang terbatas, termasuk Indonesia. Berdasarkan Speedtest Global Index Ookla (April, 2019), Indonesia menempati urutan 123 dari 138 negara yang masuk dalam survei dengan rata-rata kecepatan koneksi internet seluler sekitar 10,44 Mbps. Sedangkan rata-rata kecepatan internet seluler dunia telah mencapai 26,96 Mbps. Dengan mengaktifkan mode penghemat data, Instagram tidak akan secara otomatis menampilkan pre-load video maupun foto beresolusi tinggi. Sehingga, para pengguna Instagram memiliki kebebasan untuk mengendalikan penggunaan kuota internet mereka di Instagram guna mempercepat proses loading foto. Untuk mengaktifkan mode ini, pengguna dapat mengunjungi “Pengaturan”, pilih “Akun”, dan pilih “Pengaturan Data Seluler”. Setelah itu, pengguna dapat mengaktifkan opsi “Penghemat Data” dengan menggeser tombol ke kanan. Pengguna dapat memilih tiga pilihan yang tersedia di Instagram untuk mengatur bagaimana media dengan resolusi tinggi akan ditampilkan di Feed mereka. Tiga pilihan tersebut antara lain:

  • Tidak Pernah: Instagram tidak akan pernah menampilkan media beresolusi tinggi
  • WiFi Saja: Instagram hanya akan menampilkan media beresolusi tinggi ketika perangkat pengguna terhubung ke WiFi
  • Seluler + WiFi: Instagram akan menampilkan media beresolusi tinggi ketika perangkat pengguna terhubung ke data seluler + WiFi
Mode Penghemat Data diluncurkan secara bertahap mulai tanggal 5 Juni 2019 dan akan tersedia secara global untuk perangkat Android.

SHARE:

Dorong Ekonomi Digital, DNA Leadership Summit Jaring 1.500 Lebih Peserta

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome