Technologue.id, Jakarta - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA berhasil membawa sampel asli dari sebuah asteroid yang menjadi perhatian para ilmuwan. Asteroid tersebut bernama Bennu, yang dikatakan suatu hari akan menabrak Bumi.

Pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx mengumpulkan batu dan debu dari permukaan asteroid Bennu pada tahun 2020. Pesawat luar angkasa tersebut diluncurkan pada 2016 sebagai bagian dari misi pertama NASA untuk mengumpulkan sampel dari asteroid.

Baca Juga:
Microsoft Tambahkan Fitur Layers dan Transparency ke Aplikasi Paint

Pesawat tersebut akan mendarat dengan sampelnya di gurun Utah pada Minggu. NASA mengatakan "bahan murni dari Bennu" akan memberikan gambaran kepada generasi ilmuwan tentang masa ketika matahari dan planet-planet terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, dikutip dari Sky.

Bennu yang ditemukan oleh NASA pada 1999 diperkirakan sudah ada dalam 10 juta tahun pertama pembentukan tata surya kita.

Diameter benda luar angkasa ini sekitar 490m (1.600 kaki), beratnya 85,5 juta ton, dan ditutupi oleh bongkahan batu besar.

Pesawat luar angkasa OSIRIS-REx sempat menyentuh permukaan Bennu dan mengumpulkan sampel sebelum meluncur dari asteroid pada Oktober 2020.

Bennu melintas dekat Bumi setiap enam tahun dan telah tiga kali bertemu dengan planet tersebut pada tahun 1999, 2005, dan 2011, kata NASA.

Pada tahun 2021, para ilmuwan di tim OSIRIS-REx mengatakan asteroid tersebut kemungkinan bisa melayang ke orbit Bumi dan menabrak planet ini pada September 2182.

Baca Juga:
Asus Masih Rahasiakan Harga Zenfone 10, Tak Beda Jauh dari Seri 9

Ada 1 dari 2.700, atau 0,037% kemungkinan Bennu akan menabrak Bumi pada tahun itu, kata para ilmuwan.

Asteroid tersebut akan melepaskan 1.200 megaton energi, sekitar 24 kali lipat energi senjata nuklir paling kuat yang pernah dibuat, jika menghantam Bumi, menurut IFLScience.