
Technologue.id, Jakarta - Nyoman Triatmaja Putra, nasabah Ajaib Sekuritas, melaporkan adanya tagihan misterius dari aplikasi trading Ajaib sebesar Rp 1,8 miliar. Padahal, dia mengaku tidak pernah membeli saham dengan nilai tersebut.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya @friendshipwithgor, Nyoman atau yang dipanggil Niyo mengatakan bahwa transaksi tersebut terjadi pada Kamis pagi, 24 Juni 2025.
Laki-laki berusia 38 tahun itu menuliskan, dia memiliki kebiasaan rutin setiap hari untuk membeli saham melalui aplikasi Ajaib. Setiap harinya, Niyo membeli saham Rp 1 juta per emiten untuk saham Indonesia dan membeli US$ 100 per emiten untuk saham Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:
Ajaib Luncurkan Investasi Saham AS Mulai dari US$1
Pada hari itu, ia membeli saham Bank Tabungan Negara (BBTN) sebanyak 9 lot yang nilainya mencapai sekitar Rp 1 juta. Menurut dia, ketika menutup aplikasi, pesanan saham masih berstatus open dan belum matched.
Namun ketika dia membuka kembali aplikasi pada siang hari, terdapat pembelian saham BBTN sebesar 16.541 lot dengan nilai mencapai Rp 1,8 miliar dengan status matched. “Bahkan kalau salah pencet pun, ya maksimal jadi 99 lot, lah. Tapi ini?! Nggak masuk akal,” tulis Niyo dalam unggahan Instagramnya.
Selain itu, Niyo juga mengaku panik karena pembelian saham tersebut menggunakan batasan dana atau trading limit. Trading limit merupakan fasilitas yang ditawarkan kepada investor untuk membeli saham melebihi dana yang tersedia di Rekening Dana Nasabah (RDN). Investor kemudian diberi waktu 2-3 hari untuk melunasi kekurangan dana tersebut.
Baca Juga:
Ajaib Kripto Hapus Biaya Transaksi Bitcoin
Namun, Niyo justru menerima email tagihan dan denda keterlambatan, sementara dana kompensasi tak kunjung masuk.
Ia sudah menjadi nasabah Ajaib sejak 2022, dan tidak pernah absen berinvestasi melalui saham. "Saya datang ke Ajaib ini untuk nabung saham, bukan untuk ngutang, kok malah diperlakukan seperti debitur nakal yang ditagih dengan gaya rentenir,” tulisnya.