Technologue.id, Jakarta - Brand Nokia yang sempat jaya beberapa dekade silam harus terus merancang strategi jitu agar bisa tetap bertahan di industri smartphone. Bila penjualan smartphone premium dinilai melempem, maka perusahaan berencana fokus ke pasar entry-level.
Sebagaimana dilansir dari Android Authority (10/3/2022), HMD Global selaku pemegang lisensi merek Nokia memutuskan untuk keluar dari persaingan pasar ponsel premium lantaran tidak menghasilkan kinerja bisnis yang baik. Sebagai gantinya, mereka akan mengalihkan pusat bisnis ke ponsel low-end.
Baca Juga:
Nokia Umumkan Tiga Smartphone Murah
"Membuat smartphone senilai 800 dolar AS tidak masuk akal bagi kami saat ini," kata Adam Ferguson, Kepala Pemasaran Produk Global HMD.
Mengutip GSM Arena, pada 2019, HMD Global telah meluncurkan Nokia 9 PureView untuk mengembalikan kejayaan Nokia ke pasar ponsel kamera premium. Sayangnya, PureView baru tidak diterima dengan baik dan tidak ada inovasi Nokia sejak PureView.
Karena itu, HMD Global akan fokus menjual ponsel ke pasar entry-level dan mid-range. HMD Global ingin Nokia dikenal sebagai ponsel yang dapat digunakan selama beberapa tahun, memiliki daya tahan baterai hingga beberapa hari, dan hadir dengan harga yang terjangkau.
Strategi baru itu cukup berhasil karena perusahaan meraup laba operasional pertama. Bahkan, sejak kuartal ketiga (Q3) 2021 dan kuartal keempat (Q4) 2021 adalah kuartal yang paling menguntungkan dalam sejarah singkat perusahaan.
Baca Juga:
Daftar Smartphone Nokia di Bawah Rp2 Juta
HMD Global memiliki rencana untuk tumbuh dan ingin menjadi pemimpin pasar untuk smartphone prabayar di AS pada akhir tahun ini. Langkah lain adalah memecah layanan menjadi divisi terpisah yang akan fokus pada pengguna bisnis.
Perlahan-lahan, HMD akan membangun bisnisnya dengan cara yang masuk akal dan mendukung bisnis inti.