Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
OS Windows 95 Kini Jadi Aplikasi Mungil, Ayo Nostalgia!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Adakah di antara Anda yang pernah menjadi pengguna Windows 95? Sistem operasi yang dikenalkan ke publik pada 14 Agustus 1995 itu merupakan yang tercanggih di zamannya dan menjadi cikal bakal Windows yang ada sekarang. Sekadar informasi, Windows 95 memperkenalkan Windows Explorer untuk pertama kalinya sebagai pengganti File Manager, dukungan plug-and-play, hingga browser legendaris Internet Explorer. Suksesor Windows 3.x ini juga memiliki kemampuan multitasking yang telah ditingkatkan.

Baca juga:

Cara Mencetak File .docx Tanpa Microsoft Office Terbaru

Namun, itu semua adalah masa lalu. Windows kini sudah sampai di seri Windows 10. Kendati demikian, Anda yang ingin bernostalgia dengan menggunakan Windows 95 kembali bisa memanfaatkan karya Felix Rieseberg berikut. Rieseberg telah menjadikan Windows 95 menjadi aplikasi Electron yang dapat diunduh via GitHub. Windows 95 ini bahkan tak cuma bisa dipakai di PC bersistem operasi Windows, tetapi juga Mac dan Linux.

Baca juga:

Startup Buatan Indonesia Luncurkan Platform Gaming Komputasi Awan Skyegrid

Mengutip PCWorld.com (23/08/2018), Windows 95 "karya" Rieseberg ini tak sepenuhnya berfungsi layaknya OS dan membuat ada OS dalam OS. Misalnya, Internet Explorer tak bisa terhubung ke internet atau game Space Cadet Pinball yang dihilangkan. Walau begitu, Anda tetap bisa sejenak kembali ke masa lalu dengan mengakses disket, memainkan game lawas Windows 95 seperti Solitaire, FreeCell, dan Minesweeper, atau sekadar mengamati ikon-ikon jadul di OS tersebut.

Baca juga:

File “desktop.ini” Virus? Begini Cara Lenyapkannya di Windows 10

Aplikasi Windows 95 besutan Rieseberg ini hanya berukuran sekitar 200MB. Sumber yang redaksi kutip menyatakan telah mencobanya di Surface Book 2 dan bekerja dengan baik. Apakah Anda juga ingin mencobanya?

SHARE:

Dorong Ekonomi Digital, DNA Leadership Summit Jaring 1.500 Lebih Peserta

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome