SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Kuartal kedua 2017, Snapchat membuktikan diri sebagai media sosial yang berkembang dengan baik. Lihat saja, pengguna mereka sedari April sampai Juni 2017 tercatat sejumlah 173 juta. Jumlah itu meningkat dari periode yang sama tahun lalu, yakin 143 juta user. Akan tetapi, Snapchat belum pantas jumawa. Pasalnya, jumlah pengguna layanan mereka saat ini lebih rendah 2 juta daripada ekspektasi analis Wall Street.
Baca juga:
Di samping itu, menukil BusinessInsider (12/08/17), medsos berlambang hantu itu juga kesulitan untuk menjaring pengguna baru di kawasan selain Eropa dan Amerika Utara. Sebabnya, diyakini adalah performa aplikasinya yang masih kurang prima di perangkat Android. Padahal, OS itu adalah yang terpopuler di luar Amerika Serikat. Dalam laporan Q2 2017-nya, Evan Spiegel, CEO Snap Inc., menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyempurnakan aplikasi Android-nya. Namun, dampaknya kemungkinan belum akan terlihat dalam waktu dekat, melainkan di tahun depan.Baca juga:
Ada 1,37 Miliar Orang Buka Facebook Tiap Hari, Kalau Instagram?
Sebagai tambahan, Snapchat memang belakangan sedang kurang impresif performanya. Mei lalu, misalnya, jumlah pengguna harian mereka hanya berkisar di angka 166 juta. Basis user itu ternyata sudah tertinggal jauh dibandingkan pengguna Instagram Stories - fitur yang mirip dengan Stories di Snapchat - yang mencapai 250 juta orang.Baca juga:
Hal ini membuat Snap Inc. selaku perusahaan induk Snapchat berpotensi kehilangan pengiklan. Pasalnya, advertiser makin suka mengiklan di Instagram Stories.