
Pernahkah Anda membeli ponsel Xiaomi dengan harga miring, hanya untuk menyadari ada yang "tidak beres" dengan sistem operasinya? Bagi jutaan pengguna setia Xiaomi di Indonesia, mimpi buruk itu bisa menjadi kenyataan ketika pembaruan HyperOS 3 yang dinanti-nanti tak kunjung tiba. Ironisnya, masalah ini seringkali bukan berasal dari kesalahan teknis Xiaomi, melainkan dari pilihan yang dibuat sebelum ponsel sampai di tangan Anda.
Dalam ekosistem teknologi modern, sistem operasi adalah nyawa perangkat. HyperOS 3 bukan sekadar pembaruan biasa—ini adalah evolusi antarmuka yang menjanjikan pengalaman lebih halus, fitur AI canggih, dan keamanan tingkat tinggi. Namun, semua janji manis itu bisa pupus seketika jika ponsel Xiaomi Anda menggunakan ROM tidak resmi. Praktik pemasangan ROM palsu masih marak terjadi, terutama di pasar sekunder dan melalui penjual yang tidak bertanggung jawab.
Fenomena ini menciptakan dilema tersendiri bagi konsumen. Di satu sisi, ada daya tarik harga lebih murah atau fitur tambahan yang ditawarkan. Di sisi lain, risiko keamanan dan keterputusan dari pembaruan resmi menjadi ancaman serius. Lantas, bagaimana membedakan ponsel dengan ROM asli dan palsu? Apa konsekuensi sebenarnya menggunakan ROM tidak resmi? Dan yang paling penting, adakah jalan keluar bagi yang sudah terlanjur membeli perangkat bermasalah ini?
Mengenal Musuh Tak Kasat Mata: ROM Palsu di Perangkat XiaomiROM tidak resmi, atau yang sering disebut ROM palsu, adalah versi perangkat lunak yang telah dimodifikasi oleh pihak ketiga tanpa persetujuan atau pengawasan Xiaomi. Modifikasi ini biasanya dilakukan untuk menambahkan fitur tertentu, mengubah tampilan antarmuka, atau membuat ponsel versi China bisa digunakan di pasar global. Meski terdengar menggiurkan, praktik ini ibarat membeli tiket pesawat dengan harga diskon, tapi ternyata tiket itu palsu—Anda tidak akan pernah sampai ke tujuan yang diinginkan.
Penjual tidak bertanggung jawab seringkali memasang ROM palsu untuk menarik pembeli dengan janji fitur eksklusif atau tampilan yang menyerupai ROM global. Mereka jarang mengungkapkan fakta bahwa modifikasi ini akan membuat perangkat terputus dari pembaruan resmi selamanya. Padahal, seperti yang diungkapkan dalam jadwal update HyperOS 3 mulai Oktober 2025, Xiaomi telah menyiapkan rangkaian pembaruan penting untuk berbagai seri andalannya.
