Bayangkan sebuah SUV listrik yang mampu melaju hingga 845 mil tanpa henti, dilengkapi teknologi canggih, namun harganya setara dengan mobil konvensional premium. Inilah realitas yang dibawa Saic H5, kolaborasi Huawei dan SAIC yang siap menggebrak pasar otomotif elektrik global. Dengan harga mulai $20,400 atau sekitar Rp 320 juta, H5 bukan sekadar alternatif terjangkau, melainkan pernyataan tegas bahwa mobilitas elektrik masa depan bisa diakses lebih banyak orang.

Lanskap mobil listrik global sedang mengalami transformasi dramatis. Jika dulu teknologi canggih hanya menjadi hak istimewa kendaraan premium, kini inovasi merambah segmen menengah. Saic H5 muncul di tengah persaingan sengit antara produsen tradisional dan pemain baru, menawarkan paket lengkap yang sulit ditolak: harga kompetitif, teknologi mutakhir, dan performa impresif. Kehadirannya di pasar China September lalu menjadi penanda penting bagaimana kolaborasi strategis antara raksasa teknologi dan manufaktur otomotif mampu menciptakan produk disruptif.

Bagaimana H5 berhasil menawarkan spesifikasi premium dengan harga yang relatif terjangkau? Rahasianya terletak pada sinergi sempurna antara keahlian Huawei di bidang teknologi digital dan pengalaman puluhan tahun SAIC dalam manufaktur otomotif. Mari kita selami lebih dalam apa yang membuat SUV listrik ini layak menjadi pertimbangan serius bagi pencinta mobil elektrik.

Saic H5 menghadirkan fleksibilitas luar biasa dengan dua pilihan powertrain: EREV (Extended Range Electric Vehicle) dan BEV (Battery Electric Vehicle). Untuk varian EREV, tersedia opsi Pro seharga $20,400 dan Max seharga $22,900, keduanya menggunakan baterai 32.6 kWh yang mampu memberikan jarak tempuh gabungan hingga 845 mil. Sementara untuk penggemar mobil listrik murni, H5 menawarkan lima varian BEV dengan rentang harga $21,100 hingga $25,500 dan jarak tempuh antara 326-407 mil tergantung kapasitas baterai.

Strategi multi-varian ini menunjukkan pemahaman mendalam terhadap beragam kebutuhan konsumen. Bagi mereka yang masih khawatir dengan infrastruktur charging, EREV memberikan solusi sempurna dengan jangkauan ekstrem. Sedangkan pengguna yang menginginkan pengalaman berkendara listrik sepenuhnya bisa memilih BEV dengan berbagai opsi baterai. Pendekatan ini mirip dengan yang dilakukan Volkswagen ID.2 SUV dalam menawarkan teknologi MEB+ yang terjangkau.

Dibangun di atas platform Roewe ES39, Saic H5 memiliki dimensi yang cukup besar dengan panjang 188 inci, lebar 75 inci, dan tinggi 65 inci. Wheelbase 112 inci memberikan ruang kabin yang lapang, sementara kapasitas bagasi benar-benar mengesankan. Bagasi depan menawarkan 124 liter (4.4 kaki kubik), cukup untuk menyimpan kabel charger atau tas kecil, sementara bagasi belakang menyediakan 601 liter (21.2 kaki kubik) yang mampu menampung perlengkapan camping atau koper keluarga.

Proporsi ini menjadikan H5 ideal untuk berbagai aktivitas, dari commute harian hingga road trip jarak jauh. Desainnya yang compact namun spacious menunjukkan optimisasi ruang yang matang, sesuatu yang sering menjadi trade-off dalam mobil listrik karena penempatan baterai. Kemampuan muat yang besar ini menjadi nilai tambah signifikan dibandingkan kompetitor di segmen yang sama.

Sistem powertrain Saic H5 menghadirkan inovasi menarik di kedua variannya. Untuk model EREV, kombinasi mesin bensin 1.5L 72 kW (97 hp) yang berfungsi sebagai generator dengan motor listrik 150 kW (201 hp) dan baterai 32.6 kWh menghasilkan 146 mil jarak tempuh listrik murni, yang bisa diperpanjang hingga 845 mil dengan range extender. Ini berarti pengguna bisa melakukan perjalanan antar kota tanpa perlu khawatir mencari stasiun charging.

Varian BEV tidak kalah mengesankan dengan motor listrik berdaya 150 kW (201 hp) atau 180 kW (241 hp) yang dipasangkan dengan baterai 64.6 kWh atau 80 kWh. Rentang jarak tempuh 326-407 mil tergantung konfigurasi menjadikannya kompetitif bahkan dibandingkan model premium. Teknologi baterai yang digunakan menunjukkan efisiensi energi tinggi, terutama mengingat dimensi kendaraan yang tidak kecil.

Perkembangan teknologi powertrain semacam ini sejalan dengan tren industri yang juga diikuti oleh Hyundai dengan charger universalnya, meskipun H5 membawa pendekatan berbeda dengan fokus pada optimisasi sistem secara keseluruhan.

Di sinilah keunggulan Huawei benar-benar bersinar. Versi top Saic H5 dilengkapi dengan sistem Qiankun ADS 4.0 yang didukung perangkat keras canggih: LiDAR 192-line atap, 3 radar milimeter-wave 4D, 12 sensor ultrasonik, dan 11 kamera definisi tinggi. Kombinasi sensor-sensor ini memungkinkan fitur navigasi end-to-end dan pencegahan tabrakan menyeluruh, menempatkan H5 sebagai pemimpin di kelasnya dalam hal otonomi mengemudi.

Sistem ini tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga mengurangi beban pengemudi dalam kondisi lalu lintas kompleks. Kemampuan deteksi 360 derajat memastikan tidak ada blind spot yang terlewat, sementara algoritma kecerdasan buatan yang dikembangkan Huawei memberikan respons cepat dan akurat terhadap berbagai skenario jalan. Ini adalah lompatan signifikan dalam teknologi ADAS yang biasanya hanya tersedia di kendaraan harga dua kali lipat.

Begitu memasuki kabin Saic H5, Anda akan disambut oleh integrasi HarmonyOS yang mulus. Layar sentral 15.6 inci menjadi pusat kontrol, didampingi panel pengemudi digital yang informatif. Fitur-fitur premium seperti pengisian nirkabel 50W, pencahayaan ambient yang dapat disesuaikan, sunroof panoramic (24.7 kaki persegi), dan kursi belakang yang dapat direbahkan menciptakan pengalaman berkendara yang luxurious.

HarmonyOS tidak sekadar sistem infotainment biasa—ini adalah ekosistem digital yang terintegrasi sempurna. Antarmuka yang intuitif memungkinkan kontrol suara dan gestur, sementara konektivitas yang mulus dengan perangkat Huawei lainnya menciptakan pengalaman pengguna yang kohesif. Kenyamanan berkendara ditingkatkan melalui material berkualitas tinggi dan peredaman suara yang excellent, menjadikan setiap perjalanan menyenangkan baik untuk pengemudi maupun penumpang.

Meski demikian, tantangan tetap ada terkait ekspansi global Saic H5. Seperti yang dihadapi banyak produsen China, kebijakan AS yang membatasi peredaran mobil listrik China bisa menjadi hambatan untuk masuk pasar Amerika. Sampai saat ini, belum ada tanggal peluncuran yang dikonfirmasi untuk pasar di luar China, meskipun minat global terhadap kendaraan ini cukup tinggi.

Saic H5 merepresentasikan titik balik dalam demokratisasi teknologi otomotif canggih. Dengan menghadirkan fitur-fitur yang biasanya reserved untuk kendaraan premium dalam paket terjangkau, Huawei dan SAIC tidak hanya menantang status quo, tetapi juga mempercepat transisi global menuju mobilitas berkelanjutan. Ketika industri otomotif worldwide bergerak menuju elektrifikasi, kehadiran pemain seperti H5 memastikan bahwa masa depan yang bersih dan cerdas bisa diakses oleh lebih banyak orang, bukan hanya segelintir elite.