Technologue.id, Jakarta - Setelah sukses menggelar SEOCon Jakarta selama empat tahun berturut-turut, Toffee Events akan kembali menyelenggarakan SEOCon Forum 2022. Bedanya, perhelatan yang akan digelar pada 1-3 Desember 2022 tersebut akan mengambil tempat di Pulau Dewata Bali.
Gelaran tahunan berupa wadah bagi para ahli dalam bidang SEO (Search Engine Optimization) untuk berdiskusi itu akan diselenggarakan di di Trans Resort, Bali. Toffee Events berharap ajang ini akan memperluas wawasan pelaku seputar digital marketing, khususnya SEO.
Menurut Ryan Kristo Muljono selaku inisiator SEOCon Forum 2022, perlu dilakukan adaptasi terhadap aktivitas pemasaran dengan mulai terbukanya akses pemasaran dibandingkan dua tahun terakhir.
Baca juga:
Peretas Ciptakan Malware Pengecoh Fitur Keamanan Android 13
"Memasuki era endemi global ini, hybrid marketing ramai dibicarakan. Oleh karena itu, sudah saatnya setiap usaha menerapkan strategi omnichannel untuk terus berada di hadapan dari para pengguna secara onsite dan online," ujarnya.
Rangkaian acara SEOCON Forum 2022 akan diisi dengan berbagai aktivitas seperti Welcome Dinner, Morning Activity, Full Day Conference dan Funtivity yang interaktif dan menghibur. Terdapat delapan orang Digital Marketing Expert dengan fokus pembahasan pada SEO yang akan membahas strategi serta praktik terbaik untuk manajemen SEO.
Para pembicara ahli yang akan hadir dalam SEOCon Forum 2022 adalah Lukasz Zelezny (Director, Co-Owner SEO Expert and Consultant), Jon Earnshaw (Chief Product Evangelist and Co-founder of Pi datametrics), Ryan Kristo Muljono (CEO and Founder ToffeeDev & Toffee Events), Ridho Putradi S'gara (Founder and CEO at Search Agency), Kyle Roof (Co-founder Pageoptimizer Pro) Greg Gifford (Vice President SearchLab), James Norquay (SEO Director of Prosperity Media), serta Ilman Akbar (Digital Marketing Lead Pashouses).
Baca Juga:
Solusi Cloud Percepat Digitalisasi Pemerintah
Dalam forum ini, peserta juga akan memperoleh proyeksi seputar perkembangan marketing digital pada tahun 2023 dengan search sebagai pusat dalam aktivitas pemasaran. Selain itu, personalisasi dan data-driven marketing juga diramal akan menjadi kunci utama untuk meningkatkan strategi pemasaran.
Terlebih lagi, dengan adanya ancaman resesi, para pelaku usaha perlu untuk melakukan penyesuaian terhadap anggaran pemasaran, namun bukan untuk menguranginya.
"Kami ingin mengajak pelaku bisnis digital khususnya web bisa menjalankan bisnisnya berada di jalur yang tepat. Sebab itu, kita ingin mereka mendapatkan cara termutakhir dan semakin dalam pengetahuannya terkait mesin pencariannya di internet," jelas Ryan.