Technologue.id, Jakarta – TikTok semakin memperluas fungsionalitasnya dan melangkah lebih jauh dari sekadar menjadi platform video pendek. Dalam upaya untuk bersaing dengan aplikasi media sosial lainnya, TikTok mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa mereka segera akan meluncurkan sejumlah fitur baru dalam Direct Message (DM), termasuk pengiriman pesan suara, gambar, dan video.
Menurut juru bicara TikTok, fitur-fitur baru ini akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang. Fitur pesan suara akan memiliki batas durasi hingga satu menit, mengikuti tren yang sudah lebih dulu populer di berbagai platform perpesanan. Sementara itu, pengguna dapat mengirim hingga sembilan gambar atau video sekaligus melalui DM atau dalam obrolan grup. Media ini bisa diambil langsung dari kamera atau dipilih dari pustaka ponsel.
Baca Juga:
TikTok Akhirnya Tambahkan YouTube Music ke Opsi Add to Music
Namun, TikTok tetap menjaga privasi dan keamanan penggunanya. Salah satu pembatasan yang diterapkan adalah pengguna tidak dapat mengirim gambar atau video sebagai pesan pertama ke pengguna lain. Ini ditujukan untuk mengurangi risiko penyalahgunaan atau spam.
TikTok tetap memberlakukan kebijakan ketat terkait usia pengguna untuk mengakses fitur perpesanan. Hanya pengguna yang telah berusia minimal 16 tahun yang dapat menggunakan fitur DM. Untuk pengguna berusia 16 hingga 18 tahun, TikTok memiliki sistem otomatis yang mendeteksi dan memblokir gambar yang mengandung ketelanjangan. Fitur ini dapat diaktifkan atau dinonaktifkan oleh pengguna berusia di atas 18 tahun.
Langkah ini membuat TikTok semakin mendekati kemampuan aplikasi perpesanan populer seperti Messenger dan Snapchat, yang telah lama mendukung pengiriman pesan suara dan media. Tahun lalu, TikTok juga memperkenalkan fitur obrolan grup yang dapat menampung hingga 32 peserta.
Baca Juga:
Langgar GDPR, TikTok Kena Denda Triliunan Rupiah
Tak hanya itu, pada April lalu TikTok meluncurkan fitur Footnotes, yang mirip dengan Community Notes di X (sebelumnya Twitter), sebagai bagian dari upayanya meningkatkan transparansi dan konteks pada konten yang dibagikan.