Technologue.id, Jakarta – Industri kreatif semakin berkembang pesat hingga saat ini. Beragam industri kreatif dari segala jenis usaha terus bermunculan, mulai dari kuliner, fashion, kerajinan tangan, startup dan lainnya. Terlebih lagi di era serba digital saat ini, berbagai startup dari bermacam bidang usaha terus meramaikan industri kreatif seperti e-commerce, market place, developer aplikasi dan lainnya. Kemajuan teknologi ini melahirkan sejumlah profesi baru seperti YouTuber, Vlogger, Blogger, dan lainnya. Jumlah profesi yang berhubungan dengan teknologi pun semakin banyak. Penghasilan yang didapat para penggiat teknologi ini juga lebih banyak dibandingkan profesi lainnya. Startup, YouTuber, dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan teknologi ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi kreatif.
Baca juga:
Majukan Ekonomi Digital, Pemerintah Gembleng UKM dan E-Commerce Lokal
“Sekarang YouTuber menjadi sumber penghasilan bagi kebanyakan orang, bahkan jadi pekerjaan utama. Kita juga akan berkerjasama dengan komunitas YouTuber. Kita akan membantu mereka seperti edukasi untuk menghasilkan konten positif. Ini juga kita lakukan untuk mengurangi konten negatif,” Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf menjelaskan kepada Technologue.id saat acara peluncuran Buku Statistik Ekonomi Kreatif di kawasan Thamrin, Jakarta. BEKRAF mencatat, selama tahun 2017, 3 subsektor ekonomi kreatif (Ekraf) seperti kuliner, fashion dan kriya mendominasi industri kreatif. BEKRAF memperkirakan di tahun 2018 ini akan didominasi bidang teknologi. Selain YouTuber, startup juga memiliki penghasilan yang cukup besar. “Di tahun 2018 ini kita akan fokus ke startup dan digital konten. Konten digital dan startup sangat berhubungan,” ucap Triawan.Baca juga:
Pemerintah Dukung Startup dan UKM Dirikan Badan Usaha
Triawan memberikan contoh startup tanah air yang sedang berkembang seperti Go-Jek. “Dengan adanya startup seperti Go-Jek dengan layanan Go-Food dapat membantu usaha ekonomi kreatif. Semua konten yang diusung Go-Jek mayoritas berasal dari ekonomi kreatif. Konten yang dihasilkan oleh startup tidak hanya dinikmati oleh startup itu sendiri melainkan semua yang berhubungan dengannya. Misalnya, selain Go-Jek para UKM yang terlibat di dalamnya juga mendapatkan keuntungan,” jelas Triawan.Baca juga:
BEKRAF telah membantu para pelaku ekonomi kreatif di segala jenis usaha dalam mengembangkan bisnisnya. “Kita tidak support dana. Kita memberikan support seperti pelatihan, bimbingan dan proses inkubasi. Ibarat akuarium kita menyediakan air bersih dan oksigen sehingga ikan di dalamnya dapat hidup dengan sehat,” tandas Triawan. Hal senada juga disampaikan oleh Ricky Pesik selaku Wakil Kepala Bekraf. “Kita akan mendata industri digital konten kreator seperti YouTuber dan startup. Bekraf dan BPS akan menghadirkan klasifikasi baku jabatan ekonomi kreatif termasuk startup. Di startup semua bisa bertukar jabatan, karena anggota tim nya masih sedikit,” tutup Ricky.