Technologue.id, Jakarta – Bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama yang berada di kota-kota besar, kehadiran Go-Jek telah mengubah banyak kehidupan. Ada yang kini tergantung Go-Jek untuk beraktivitas sehari-hari, ada juga yang menggantungkan pekerjaan sebagai mitra startup Nadiem Makarim itu untuk mencari rezeki setiap harinya. Di tengah situasi seperti ini, Anton Lucanus tiba-tiba muncul dan menjadi anomali. Ia adalah seorang warga Australia yang sudah lama tinggal dan bekerja di Indonesia.
Baca juga:
Di Kota-kota Ini, Go-Jek Tak Lagi Hanya Sediakan Ojek Online
Berdasarkan penelusuran redaksi melalui akun LinkedIn-nya, tercatat bahwa pria yang pernah mengenyam pendidikan di The University of Western Australia dan National University of Singapore itu pernah mengikuti pertukaran pelajar ke Universitas Gajah Mada (UGM). Tak sampai di sana, petualangan Anton di Indonesia juga masih ada lainnya, seperti menjadi penggagas organisasi non-profit Feed Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan standar nutrisi masyarakat Indonesia hingga terakhir menjadi founder Neliti.com, yakni platform penerbitan dan pengarsipan jurnal ilmiah.Baca juga:
Go-Jek Kini Sejajar dengan Apple dan Microsoft
Namun belakangan, ia justru membuat netizen Tanah Air gempar setelah menjadi mitra Go-Jek. Ya, berbekal sepeda motor berikut kelengkapan resmi Go-Jek, Anton dengan sigap mengantarkan konsumennya yang berada di daerah Jakarta. Fenomena bule menjadi tukang ojek ini pun direspons beragam oleh masyarakat. Di akun Instagram yang ia buat secara khusus, @ojekbule, bisa dilihat bagaimana cukup banyak warganet yang antusias dan berharap bisa diantarkan oleh pria brewok itu. "Aku rela naik Go-Jek tiap hari kalau gini," kata seorang pengguna Instagram dengan akun poppydee21. Ada juga ptriandni dan kekeclarissa yang seperti tak kalah antusias dengan poppydee21.Baca juga:
Go-Jek Rambah 25 Kota Baru di Indonesia, Ada Kota Anda?
Akan tetapi, ada juga netizen yang menganggap akun @ojekbule itu palsu, sekadar ingin cari sensasi, hingga berniat mencari keuntungan untuk diri sendiri. Misalnya komentar dari pemilik akun ahmadsabri878 yang menyangsikan niatan Anton yang "memasang tarif" Rp100 juta kepada media yang berniat mewawancarainya lalu menyumbangkan dana tersebut untuk yayasan pendidikan di Indonesia. Padahal, Anton sudah menyatakan kalau niatannya itu tulus demi kemajuan Tanah Air. "Saya siap diwawancarai oleh satu perusahaan media di Indonesia yang mau menyumbang Rp 100JT ke sebuah yayasan pendidikan di Indonesia. Majulah merdeka Indonesia!" jelasnya dalam sebuah caption foto di @ojekbule.