Technologue.id, Jakarta - Beragam industri startup saat ini sedang ramai dibicarakan. Hal itu disebabkan karena adanya fenomena startup bubble yang terjadi akibat isu profitabilitas bisnis dan berbagai kerugian lainnya dari sisi operasional. Di tengah situasi sulit ini, banyak perusahaan yang harus mengelola kegiatan operasional secara efisien dan produktif demi meraih pertumbuhan bisnis.
Kata.ai, perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan kecerdasan artifisial berbasis natural language processing dalam bentuk chatbot, memiliki pengalaman dalam membantu lebih dari 150 bisnis lewat teknologi chatbot.
Baca Juga:
Simak Kebijakan Baru Instagram Bagi Pengguna Platform
Teknologi chatbot merupakan sebuah inovasi teknologi yang mampu berjalan berdampingan dengan manusia. Kecanggihan chatbot sendiri memberikan kesempatan bagi manusia untuk berfokus pada masalah yang belum bisa ditangani oleh chatbot sehingga penyusunan strategi operasional semakin efisien serta produktif.
Berdasarkan jumlah bisnis yang dibantu oleh Kata.ai, startup menempati posisi kedua terbesar sebagai industri yang intensif menggunakan chatbot dalam kegiatan operasionalnya.
“Perusahaan startup merupakan kategori pelanggan kedua terbesar setelah segmen enterprise. Jumlahnya mencapai 18,4% dari total bisnis yang kami dukung. Ragam startup pun bervariasi mulai dari e-commerce, edutech, healthcare, dan fintech," kata Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai.
Menurut Irzan, bisnis startup identik dengan strategi penetrasi pasar dengan budget marketing yang tinggi. Oleh karena itu, strategi yang digunakan diharapkan akan mampu memberikan dampak tertentu dan meningkatkan pertumbuhan bisnis yang eksponensial.
Baca Juga:
Game Fall Guys: Ultimate Knockout Gratis di Semua Platform, ini Dia Link-nya
Dalam perkembangannya, teknologi dianggap memiliki peranan penting dalam menentukan tumbuh kembangnya sebuah bisnis.Salah satu penerapan teknologi dalam mendukung bisnis ialah dengan memfokuskan fungsi chatbot untuk melayani konsumen secara 24/7.
Dengan teknologi chatbot, konsumen mampu berkomunikasi secara langsung dengan sebuah bisnis secara real time dengan tingkat akurasi pengenalan bahasa yang tinggi.
Tidak hanya itu, dari sisi operasional, kehadiran manusia sebagai agen customer service dapat difokuskan pada pekerjaan yang lebih sulit serta melibatkan sisi emosional terutama dalam kasus keluhan pelanggan.