Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bjorka Berulah Lagi, Jual 44 Juta Data Pengguna MyPertamina
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Masih ingat hacker Bjorka yang sempat fenomenal beberapa bulan lalu? Rupanya dia membuktikan ancamannya untuk membocorkan data pribadi pengguna dalam aplikasi MyPertamina.

Kelihaian Bjorka membobol sistem keamanan aplikasi MyPertamina mengungkap puluhan juta data sensitif pengguna antara lain nama lengkap, NIK, NPWP, no hp, email, penghasilan, dan sebagainya.

Baca Juga:
Ketika Pimpinan KPK Minta Doa agar Datanya Tak Diretas Hacker Bjorka

Dalam unggahan di forum peretas, diketahui data-data pengguna tersebut disimpan dalam file berukuran 30GB.

File itu pun dijual dengan harga US$25.000 atau sekitar Rp392 juta.

Untuk membuktikan keabsahan Data MyPertamina, Bjorka pun memberikan sampel atau contoh yang bisa jadi evaluasi bagi calon pembeli yang berminat.

Kembali ke bulan September lalu, Bjorka pernah mengutarakan rencana akan menyebarkan database MyPertamina saat masyarakat tengah memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.

Kabar ini mengundang perhatian dari konsultan dan praktisi keamanan siber, Teguh Aprianto. Dalam cuitan di akun pribadinya @secgron, dia menyebut tindakan pemerintah dalam menjamin keamanan data warga merupakan hal yang omong kosong.

"44 juta data yang bocor tersebut dijual dengan harga 25.000 US Dollar atau setara 392 juta rupiah oleh kriminal yang sebelumnya telah membocorkan data kartu SIM, KPU dan Indihome. Pasti cepat nih kayak ngurusin bokep kemarin. Cepat denialnya 👍," cuit Teguh Aprianto.

Baca Juga:
Hacker Bjorka Umbar 'Kado' Ultah Menkominfo

Hacker Bjorka diketahui membobol banyak data di Tanah Air. Mulai dari data korporasi, pejabat hingga data negara. Tak heran, banyak pihak yang merasa was-was dengan tindak-tanduk peretas yang mengklaim tinggal di Warsawa, Polandia.

SHARE:

Skolla Ciptakan Inovasi Omni Learning untuk Capai Pendidikan Berkualitas

Analis: PPN 12% Jadi Pukulan Telak untuk Industri Smartphone