Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Bos OpenAI Bantah Rumor Pengembangan Chat GPT-5
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - CEO OpenAI Sam Altman telah membantah rumor bahwa OpenAI sedang dalam proses mengembangkan ChatGPT-5 sebulan setelah mereka merilis GPT-4. ‘Saat ini, tidak ada GPT-5 yang sedang dalam proses pengembangan”, kata Altman saat menjadi pembicara secara virtual dalam sebuah acara di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Dilansir dari Gizmodo, Lex Fridman, salah seorang peneliti AI di MIT, menanyakan pendapat Altman tentang surat terbuka yang menuntut penangguhan pengembangan AI. Sebagai tanggapan, pendiri OpenAI tersebut membagikan beberapa kritiknya. "Versi awal surat tersebut mengklaim bahwa OpenAI sedang dalam proses pengembangan GPT-5. Kami tidak melakukannya, dan tidak akan melakukannya dalam waktu dekat," tegas Sam. "Jadi dalam hal itu, surat tersebut agak tidak masuk akal."

Baca Juga:
GPT-5: Kemajuan Terbaru Dalam Teknologi Chatbot AI

Sam menindaklanjuti pengumuman "tidak ada GPT-5" tersebut dengan pernyataan bahwa peningkatan dan pembaruan memang sedang dikembangkan untuk GPT-4. Ada berbagai cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kapasitas sebuah teknologi tanpa harus merilis versi baru.

"Kami sedang melakukan hal-hal lain selain GPT-4 yang menurut saya memiliki berbagai masalah keamanan yang penting untuk ditangani dan sepenuhnya diabaikan oleh surat tersebut," ujar Sam. Pernyataan ini, secara tidak langsung, mengonfirmasi bahwa OpenAI telah mengeluarkan beberapa upgrade untuk produknya yang mungkin belum sepenuhnya dioptimalkan untuk kebaikan umat manusia atau keselamatan pengguna. Sebagai contoh, plug-in GPT-4 yang dirilis akhir Maret lalu (23/03) disinyalir dapat menimbulkan kekhawatiran soal privasi dan potensi manipulasi data pengguna dengan memungkinkan GPT-4 berperilaku seperti pengguna manusia yang sedang menjelajahi internet.

Sam mengatakan bahwa tim OpenAI menghabiskan lebih dari enam bulan untuk mengembangkan GPT-4 sebelum merilisnya ke publik. Ia juga menekankan pentingnya meluangkan waktu untuk mempelajari keamanan alat secara mendalam. “Ketika kapabilitas (alat) menjadi semakin serius, level keamanan juga harus meningkat. Saya pikir bergerak dengan hati-hati dan peningkatan ketat untuk masalah keamanan sangat penting. Namun, surat tersebut, menurut saya, bukan cara yang optimal untuk mengatasinya.”

Baca Juga:
Temukan Bug ChatGPT Dapat Hadiah Hingga Rp300 Juta!

Saat ditanya soal rencana transparansi OpenAI untuk masa depan, Sam mengatakan ‘tentu kami berencana untuk terus melakukannya.’ Namun, OpenAI yang dulunya merupakan organisasi nirlaba dan bersifat open-source yang benar-benar terbuka, kini telah menjadi perusahaan yang semakin tertutup dan lebih berorientasi pada profit. Terutama GPT-4, yang dirasa bagaikan kotak hitam oleh orang-orang yang ingin mencoba meneliti dan mempelajarinya. Hingga saat ini, OpenAI masih belum merilis informasi tentang data pelatihan yang digunakan untuk melatih chatbot terbarunya. Tidak ada informasi tentang arsitektur, konstruksi, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kinerja GPT-4 secara keseluruhan. Dalam laporan teknis yang dirilis bersamaan dengan peluncuran GPT-4, OpenAI menyatakan bahwa, “Mengingat ekosistem persaingan dan implikasi keamanan dari model-model berskala besar (LLM) seperti GPT-4, laporan ini tidak berisi rincian lebih lanjut tentang arsitektur (termasuk ukuran model), hardware, komputasi pelatihan, konstruksi dataset, metode pelatihan, atau hal serupa.”

Sam memang telah memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan dalam acara tersebut, namun jawaban-jawaban tersebut tetap meninggalkan berbagai keraguan dan pertanyaan soal keamanan, dampak masif, dan skala potensi yang dimiliki ChatGPT. "Saya pikir banyak perusahaan lain yang tidak ingin mengatakan sesuatu sampai mereka yakin hal itu benar. Tapi saya pikir teknologi ini akan sangat mempengaruhi kita semua, sehingga kami percaya bahwa melibatkan semua orang dalam diskusi, menempatkan sistem-sistem ini di dunia - meskipun masih sangat tidak sempurna dalam keadaan saat ini - sehingga orang dapat mencobanya, memikirkannya dan mempertimbangkan baik sisi positif maupun negatifnya, (hal) itu sepadan, meskipun seringkali kami harus mempermalukan diri di depan publik dan memperbarui pola pikir kami dengan data terbaru.”

SHARE:

Sisi Humoris Jensen Huang saat Ditanya Apakah AI Gantikan Pekerjaan Manusia?

Sederet Fitur Google Gemini Live yang Kini Hadir di iPhone