
Technologue.id, Jakarta - Perusahaan pengujian genetika berbasis konsumen atau DNA, 23andMe, mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 untuk membantu perusahaan menjual dirinya setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan keuangan.
Pailit Bab 11 Undang-undang Amerika Serikat adalah proses reorganisasi utang perusahaan yang sedang kesulitan keuangan. Tujuannya agar perusahaan tetap beroperasi dan mampu membayar utang.
Anne Wojcicki, salah satu pendiri dan CEO 23andMe, mengumumkan di X bahwa ia telah mengundurkan diri untuk menjadi penawar independen bagi perusahaan tersebut. Posisinya digantikan oleh kepala keuangan dan akuntansi Joe Selsavage yang akan bertindak sebagai CEO sementara.
“Setelah evaluasi menyeluruh terhadap berbagai alternatif strategis, kami telah menetapkan bahwa proses penjualan yang diawasi pengadilan adalah jalan terbaik untuk memaksimalkan nilai bisnis,” kata Mark Jensen, ketua dan anggota Komite Khusus Dewan Direksi, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari The Verge (24/3/2025).
“Kami berharap proses yang diawasi pengadilan akan memajukan upaya kami untuk mengatasi tantangan operasional dan keuangan yang kami hadapi, termasuk pengurangan biaya lebih lanjut dan penyelesaian kewajiban hukum dan sewa guna usaha," imbuhnya.
23andMe terkenal dengan peralatan pengujian gen di rumah yang menggunakan air liur pelanggan untuk mengetahui informasi mengenai kesehatan, keturunan, dan preferensi pribadi lainnya. Valuasi perusahaan ini sempat ditaksir sebesar US$6 miliar setelah melantai di bursa efek (IPO) pada tahun 2021.
Namun ternyata perjalanan perusahaan ini tidak mulus. Sejak IPO, nilai perusahaan anjlok menjadi US$50 juta setelah gagal menghasilkan laba. Perusahaan ini menyelesaikan gugatan hukum sebesar $30 juta pada bulan September yang menuduh perusahaan tersebut gagal melindungi data hampir tujuh juta pelanggan selama pelanggaran data pada tahun 2023. Selanjutnya pada bulan November, mereka memangkas 40 persen tenaga kerjanya.
23andMe mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk melanjutkan operasional bisnisnya selama proses kebangkrutan dan bahwa akses pelanggan ke data dan langganan tidak akan terpengaruh.
"Kami telah meraih banyak keberhasilan tetapi saya juga bertanggung jawab atas tantangan yang kami hadapi saat ini," kata Wojcicki. "Tidak diragukan lagi bahwa tantangan yang dihadapi oleh 23andMe melalui model bisnis yang terus berkembang adalah nyata, tetapi keyakinan saya terhadap perusahaan dan masa depannya tidak tergoyahkan."