Technologue.id, Jakarta - Pada 16 April 2024, Tim Cook, CEO Apple tiba di Jakarta sebelum bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan keesokan harinya. Kedatangan Tim Cook membawa angin segar karena mendorong pengembangan talenta digital melalui Apple Developer Academy di Bali.
Investasi Apple meningkat dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,6 triliun dengan berdirinya Apple Developer Academy di Pulau Dewata itu. Setelah bos Apple, datang CEO Microsoft Satya Nadella yang berkunjung ke Indonesia pada 30 April 2024.
Serupa dengan Apple, raksasa software Redmond AS itu mengucurkan dana sebesar Rp27 triliun lebih untuk pengembangan cloud dan talenta AI di Indonesia. Investasi ini juga mendorong keterampilan AI bagi 840.000 orang dan dukungan terhadap komunitas developer dalam negeri.
Menurut pengamat telekomunikasi Heru Sutadi, banyak perusahaan teknologi menyatakan investasi di Indonesia dengan nilai triliunan, tetapi perlu ditelusuri lagi benar atau tidaknya nominal investasi tersebut.
"Banyak raksasa teknologi menyatakan akan atau bahkan sudah berinvestasi di Indonesia. Ya ini harus jelas pembuktiannya," kata Heru kepada Technologue.id melalui pesan singkat.
"Sebab, kemarin Menteri Investasi menyatakan misal dalam soal investasi Apple di Indonesia, Kementerian Investasi juga tidak tahu apa-apa," ujar Direktur Eksekutif ICT Institute tersebut.
Heru mengatakan, banyak klaim investasi di Indonesia khususnya sektor digital, ternyata hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar. "Itu bukan investasi tapi jualan. Seperti dalam masuknya Starlink, kan mereka jualan layanan, bukan investasi," terang Heru.
"Atau misal, hanya memberikan kursus kemudian seolah nilainya triliunan, ini kan hanya di audit benar tidak angka itu," ujarnya.
Baca Juga:
Microsoft Investasi Rp27 Triliun Lebih untuk Cloud dan Talenta AI di Indonesia