Technologue.id, Jakarta – Sebuah isu lama mencuat lagi. 2016 lalu, Microsoft sejatinya sudah disebut tertarik mengakuisisi GitHub, platform untuk para developer software. Kini, kabar itu disebut semakin intens. Melansir BusinessInsider.com (01/06/2018), kreator Windows itu mendekati GitHub kembali belakangan setelah ditinggal CEO-nya. Chris Wanstrath meninggalkan kursi CEO pada Agustus tahun lalu. Situasi inilah yang mungkin ingin dimanfaatkan oleh Microsoft, karena secara finansial GitHub tampak tak mengalami masalah berat.
Baca juga:
Guna Lawan Apple, Google, Hingga Samsung, Microsoft Akuisisi Startup Ini
Valuasi GitHub sendiri ditaksir mencapai US$2 miliar (Rp27 triliunan). Nilai tersebut didapat dari round funding terakhir yang mereka dapatkan tahun 2015 lalu sebesar US$250 juta (Rp3,5 triliun) yang dipimpin Sequoia Capital. Namun, mungkin saja Microsoft harus mengeluarkan mahar hingga US$5 miliar (Rp70 triliun) atau lebih untuk meminang GitHub.Baca juga:
Windows 10 Lean Edition, Solusi Microsoft untuk Storage Kecil
Selain akuisisi, kesepakatan yang mungkin terjadi antara keduanya adalah investasi dengan opsi beli. Deal semacam ini bisa jadi menguntungkan GitHub, misalnya dengan menempatkan orang Microsoft menjadi CEO GitHub. Sebab akhir tahun lalu, GitHub telah menyatakan komitmennya untuk tetap menjadi perusahaan independen dengan melantai ke pasar bursa.Baca juga:
Microsoft: Pemanfaatan Artificial Intelligence di Indonesia Sudah Masif
Terhitung Maret lalu, GitHub memiliki 24 juta orang yang secara reguler berkolaborasi dan membagikan 80 juta source code beragam bahasa pemrograman, seperti JavaScript, Python, dan C++. Untuk revenue tahunan, Agustus 2017, platform yang berdiri sejak Februari 2008 itu diklaim mengantongi US$200 juta (Rp2,8 triliun).