Technologue.id, Jakarta - Siapa yang tidak mengenal sosok Ainun Najib. Ia adalah seorang praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur yang berdomisili di Singapura, yang dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org. Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan berita tentang anak laki-lakinya.
Pemberitaan tentang anak laki-laki Ainun bermula ketika seseorang bernama Septian Rishal mengunggah CV Ahmad Dzuizz Annajib yang notabene merupakan anak dari Ainun Najib. Dalam CV tersebut, terdapat banyak informasi yang diberikan salah satunya terkait prestasi yang dimiliki oleh Dzuizz.
Baca Juga:
Elliott Tanner, Bocah 13 Tahun Peraih Gelar Sarjana Fisika
Postingan Rishal kemudian ditanggapi secara beragam oleh warganet. Terdapat warganet yang mengagumi prestasi Dzuizz. Namun, tidak jarang, ada pula warganet yang melihat postingan tersebut dengan cara pandang yang berbeda. Lantas, seperti apa komentar warganet atas postingan Rishal tersebut?
Arvi Jatmiko CSCM menilai di masa kecilnya saat ini, Dzuizz seharusnya bermain bersama teman-temannya. Dalam komentarnya, ia menulis:
"Dzuizz kurang bermain, kasian nanti masa tuanya." kata Jatmiko.
Berbeda dengan Jatmiko, Faded Muhammad menunjukkan kekagumamannya pada prestasi yang diraih oleh Dzuizz.
"Anak kelas 6 sd tapi anaknya mas ainun, beda lah wkwkwk🤣 dzuizz dari kecil diajarin competitive programming sama bapaknya" tulis Faded.
Baca Juga:
Viral Bocah Kevin Pembuat Watermark KTP
Selain dua komentar di atas, ada pula komentar dari Kusavianto Wardhana. Ia mencoba melihat prestasi Dzuizz dari dua sisi yang berbeda.
"CV ini sebaiknya dilihat dengan 2 kacamata yang berbeda. Pertama sebagai profesional, kita harusnya tergelitik untuk terus mengembangkan diri kita dan tidak kalah dengan yang lebih muda. Kedua, sebagai orang tua kita harus ingat 2 hal. a. Kita harus menahan diri untuk tidak membanding-bandingkan antara anak kita sendiri dengan beliau. Karena pada dasarnya setiap anak itu special dan memiliki keunggulannya sendiri-sendiri. b, Kita sebagai orang tua harus berkaca, seberapa tahu kita terhadap kelebihan dan kekurangan anak-anak kita. Lalu apa yang sudah kita lakukan dan siapkan agar anak2 kita bisa mengembangkan dirinya sesuai dengan minatnya masing2 dan berkonsentrasi kepada keunggulannya." ujar Wardhana.