Technologue.id, Jakarta - Platform pembayaran digital, DANA, mendukung pelaksanaan program Roadshow Digital yang rencananya akan diselenggarakan di 6 Provinsi di Indonesia, yaitu Nusa Tengggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.
Selain DANA, roadshow Digital ini juga diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Gelaran Roadshow Digital ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga dan menguatkan preferensi terhadap produk lokal di kalangan konsumen Indonesia, memperkuat kelangsungan usaha dan pemasaran UMKM di era digital, dan merealisasikan penambahan sebanyak 2 juta UMKM Indonesia berhasil terhubung dengan ekosistem digital hingga akhir tahun 2020.
Baca Juga:
Jalani New Normal, Segudang Fitur dalam Aplikasi DANA Siap Temani Transaksi Konsumen
Vincent Iswara, CEO dan Co-Founder DANA mengatakan bahwa menjadi kebanggaan bagi perusahaan sebagai sahabat untuk UMKM, dipercaya melaksanakan roadshow digital #BanggaBuatanIndonesia sebagai langkah nyata dalam mendigitalisasi UMKM Indonesia untuk solusi pemulihan ekonomi Indonesia.
"Melalui program ini, teknologi diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi UMKM Indonesia melalui edukasi, pendampingan, penyediaan platform DANA Bisnis dan pembukaan akses untuk menemukan lokasi UMKM terdekat di aplikasi DANA. Kami berharap, kemudahan dalam menggunakan DANA serta manfaat yang dihadirkan, akan mampu membantu UMKM dengan produk-produk asli Indonesia berhasil Go Digital di tahun ini," tutur Vincent, saat webinar Transformasi Digital UMKM, Kamis (9/7/2020).
Gerakan Nasional 'Bangga Buatan Indonesia' yang menyinergikan ekosistem ekonomi digital, dari pemerintah, penyedia teknologi, pelaku industri, dan masyarakat digital, diharapkan akan menjadi solusi efektif dalam membantu UMKM Indonesia menjawab tantangan fundamental dalam melakukan tranformasi digital, seperti pemasaran digital, branding, penguasaan media sosial, pengemasan produk, hingga akses promosi yang adaptif terhadap dinamika baru di era digital.
Selain untuk meningkatkan transaksi produk-produk asli Indonesia di ranah digital, gerakan nasional ini juga menjadi peluang bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia untuk bertransformasi dan meningkatkan kompetensi di masa mendatang.
Baca Juga:
DANA Gandeng PasarPolis Hadirkan Asuransi Terjangkau di Masa Pandemi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia (RI), Teten Masduki mengatakan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia harus dapat segera Go Digital sehingga mampu bertahan di masa pandemi, sehingga solusi transformasi digital ini membuat UMKM mampu menjadi penopang pemulihan ekonomi nasional.
"Saat ini, baru 13 persen atau sekitar 8 juta pelaku UMKM di Indonesia yang telah menggunakan fasilitas pasar digital, padahal 90 persen masyarakat telah beralih ke pasar digital. Dalam pemulihan ekonomi nasional, digitalisasi UMKM menjadi salah satu fokus Kementerian Koperasi dan UMKM pada pembukaan akses pasar dan akses pembiayaan sehingga menjadi lebih mudah direalisasikan," kata Teten.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia, di mana proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2020 sekitar 2-3%.
Hal ini tentu berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan daya beli masyarakat. Namun, ada tren positif dari transformasi UMKM dari offline (luring) ke ekosistem digital melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.