
Technologue.id, Jakarta - Dunia teknologi kebugaran tengah diguncang oleh perselisihan yang tak terduga antara dua raksasa industri, Strava dan Garmin. Awal pekan ini, Strava secara resmi mengajukan gugatan terhadap Garmin, dengan tuduhan telah melanggar paten atas dua fitur tracking exercise yang sangat dikenal yaitu Segments dan Heatmaps.
Selain pelanggaran paten, Strava juga mengklaim Garmin telah melanggar Master Cooperation Agreement dengan mengembangkan versi Heatmaps-nya sendiri.
Baca Juga:
Garmin Run 2025, Event Lari Sambil Misi Menjaga Bumi
Dalam gugatan yang dilaporkan oleh The Verge (3/10/2025), Strava meminta putusan pengadilan permanen untuk menghentikan penjualan produk Garmin yang memiliki fitur Segments dan Heatmaps. Jika dikabulkan, tuntutan ini bisa berdampak besar karena fitur-fitur tersebut merupakan bagian penting dari hampir semua hardware dan aplikasi Garmin, termasuk layanan tracking populer mereka, Garmin Connect.
Yang membuat situasi ini semakin mengejutkan adalah fakta bahwa Strava dan Garmin telah bermitra selama lebih dari satu dekade, dengan berbagai integrasi data dan fungsi antar platform. Pengguna Garmin dapat dengan mudah menyinkronkan aktivitas mereka ke Strava dan sebaliknya. Fasilitas ini merupakan sesuatu yang menjadi bagian penting dalam ekosistem kebugaran digital saat ini.
Namun, pengamat industri melihat gugatan ini sebagai langkah hukum yang lemah dan terlambat. Situs teknologi kebugaran ternama DC Rainmaker mencatat bahwa banyak dari paten yang diklaim Strava kemungkinan tidak akan kuat di pengadilan, dan fakta bahwa dugaan pelanggaran ini sudah berlangsung cukup lama membuat langkah hukum yang baru diambil sekarang terlihat mencurigakan.
Baca Juga:
Strava Perbarui Tampilan Aplikasi Apple Watch dengan Fitur Live Segments
Menambah keanehan situasi, Chief Product Officer Strava, Matt Salazar, memutuskan untuk turun langsung ke forum Reddit untuk menjelaskan alasan perusahaan menggugat Garmin. Dalam postingannya, Salazar menyebut bahwa kebijakan baru Garmin terkait penggunaan API mewajibkan penyematan logo Garmin di setiap data yang ditampilkan, mulai dari aktivitas, grafik, gambar, hingga kartu berbagi.
Strava mengklaim bahwa langkah Garmin ini "mengganggu pengalaman pengguna" dan memanfaatkan data yang dihasilkan pengguna Strava. Di sisi lain, argumen ini terdengar lebih seperti perselisihan branding daripada isu perlindungan data serius.
Sejauh ini, belum ada dampak langsung terhadap pengguna Garmin maupun Strava. Namun, jika gugatan ini berlanjut dan Strava berhasil memenangkan tuntutan, maka fitur Segments dan Heatmaps di perangkat Garmin berpotensi dihapus atau dimodifikasi secara signifikan, yang tentu akan memengaruhi pengalaman pengguna secara keseluruhan.