Technologue.id, Jakarta - CEO SpaceX, Elon Musk menyampaikan pendapatnya mengenai konflik Iran - Israel yang sedang berlangsung. Dalam akun media sosial X, Musk mengatakan bahwa serangan roket bukan untuk menyerang satu sama lain, namun seharusnya ke orbit luar angkasa.
"Kita seharusnya tidak mengirimkan roket ke satu sama lain, melainkan ke bintang-bintang," cuitnya.
Baca Juga:
Ratusan Rudal Iran Serang Wilayah Israel, Netizen Khawatir Jadi Pemicu Perang Dunia III
Daripada saling serang roket, miliarder itu menyarankan agar para pemimpin dunia sebaiknya saling mengirim meme melalui email dan membiarkan masyarakat memilih siapa yang menang. "Saya lebih suka itu daripada perang," ucapnya.
Sebagai informasi, Israel melancarkan serangan rudal ke Teheran pada Jumat dini hari (waktu setempat). Peluncuran rudal tersebut terjadi setelah Iran melancarkan serangan di sekitar Israel pada Sabtu pekan lalu, menurut otoritas militer Israel. Iran dilaporkan menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal tak berawak.
Baca Juga:
Perang Dunia III Trending di X Lantaran Iran Serang Wilayah Israel
Ini bukan pertama kalinya Musk secara terbuka mengungkapkan pandangannya mengenai perang yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Sebelumnya, CEO Tesla itu mendapat kecaman atas dukungannya terhadap kiasan antisemit yang kejam melalui akun X pribadinya. Ditambah kegagalan platform tersebut dalam menindak disinformasi dan ujaran kebencian yang merajalela di tengah perang yang sedang berlangsung.
Kegagalan untuk memerangi antisemitisme pada aplikasi dan komentar yang dianggap anti-Semit, yang diungkapkan oleh Musk sendiri mengakibatkan beberapa pengiklan seperti Apple dan Disney memotong pengeluaran mereka di situs mikroblog tersebut.
Namun, ia kemudian mengunjungi Israel, di mana ia bertemu dengan para pemimpin tertinggi negara tersebut, termasuk Presiden Isaac Herzog dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Musk juga mengumumkan bahwa X akan menyumbangkan seluruh pendapatan dari iklan dan langganan "yang terkait dengan perang di Gaza" ke rumah sakit di Israel dan Palang Merah/Bulan Sabit Merah di Gaza.