
Bayangkan Anda mengenakan cincin yang elegan di jari, perangkat pintar yang menjanjikan kemudahan hidup digital. Tiba-tiba, tanpa peringatan, benda itu berubah menjadi ancaman yang menyebabkan rasa sakit serius dan membuat Anda harus mencari bantuan medis darurat. Inilah kenyataan pahit yang dialami Daniel, seorang kreator teknologi yang menjadi korban terbaru dari tren wearable yang sedang naik daun.
Insiden mengejutkan ini terjadi ketika baterai Galaxy Ring milik Daniel tiba-tiba membengkak saat dikenakan di jari. Bukan hanya sekadar ketidaknyamanan biasa, pembengkakan ini menyebabkan rasa sakit yang begitu parah hingga membuatnya tertinggal dari penerbangan yang sudah dijadwalkan. Situasi ini memaksa Daniel untuk mencari pertolongan medis guna melepaskan perangkat yang sudah berubah menjadi "jebakan" di jarinya.
Kasus Daniel ini bukanlah insiden pertama yang menimpa produk wearable Samsung. Sebelumnya, berbagai laporan masalah teknis telah muncul dari pengguna produk Samsung lainnya, termasuk bug yang menyebabkan ponsel Samsung mengirim SMS foto tanpa disadari pengguna. Namun, apa yang membedakan kasus Galaxy Ring ini adalah tingkat urgensi dan potensi bahaya langsung terhadap penggunanya.
Dari Gaya Hidup Digital ke Darurat MedisMenurut laporan Android Authority yang dirilis Rabu (1/10/2025), insiden yang dialami Daniel ini langsung memicu diskusi luas di media sosial dan komunitas teknologi. Yang membuatnya semakin mengkhawatirkan adalah fakta bahwa Galaxy Ring merupakan salah satu wearable terbaru yang digadang-gadang sebagai pelopor gaya hidup digital masa depan. Produk yang seharusnya memudahkan kehidupan justru berbalik mengancam keselamatan penggunanya.
Samsung, dalam pernyataannya kepada Android Authority, menyebut insiden tersebut sebagai kasus yang "sangat langka." Namun, pernyataan ini justru memunculkan pertanyaan mendasar: seberapa langka sebenarnya kasus seperti ini, dan apakah ada faktor-faktor tertentu yang membuat risiko ini meningkat?

Daniel sendiri memiliki dugaan kuat mengenai penyebab insiden ini. Ia menduga bahwa paparan air laut mungkin menjadi pemicu utama, mengingat Galaxy Ring hanya memiliki peringkat IP68 yang tidak dirancang untuk tahan terhadap air asin. Dugaan ini cukup masuk akal secara teknis, mengingat air laut memiliki kandungan korosif yang jauh lebih tinggi dibandingkan air tawar, dan bisa mempercepat kerusakan komponen elektronik, termasuk baterai.
Respon Cepat Samsung dan Investigasi MendalamMelalui unggahan lanjutan di platform X (sebelumnya Twitter), Daniel membagikan detail baru dan foto-foto kondisi jarinya pasca insiden. Yang patut diapresiasi adalah respons cepat dari Samsung dalam menangani kasus ini. Perusahaan telah bertindak dengan mengganti biaya hotel, menyediakan transportasi pulang, dan mengambil unit Galaxy Ring milik Daniel untuk investigasi lebih lanjut.
Meski jarinya masih dalam proses pemulihan, Daniel mengaku hanya mengalami bekas luka kecil yang perlahan mulai membaik. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah pengakuannya bahwa Galaxy Ring miliknya telah menunjukkan perilaku tidak normal selama beberapa bulan sebelum insiden terjadi. Ia mencatat bahwa daya tahan baterai sangat buruk, hanya bertahan sekitar satu hari dan kadang-kadang tidak menyala sama sekali meski sudah diisi daya penuh.
Parahnya lagi, pembengkakan baterai terjadi bukan saat pengisian daya, melainkan ketika cincin sedang digunakan secara pasif. Ini menunjukkan bahwa masalah keamanan tidak hanya terbatas pada proses charging, tetapi juga selama penggunaan normal. Fenomena ini mengingatkan kita pada pentingnya fitur keamanan yang komprehensif dalam perangkat Samsung.
Baca Juga:
Setelah mengalami insiden tersebut, Daniel kemudian menelusuri komunitas pengguna Galaxy Ring di Reddit dan menemukan fakta mengejutkan: ia bukan satu-satunya yang mengalami masalah serupa. Banyak pemilik mengeluhkan performa baterai yang tidak konsisten, bahkan setelah menerima unit pengganti dari Samsung.
Salah satu utas yang diunggah empat bulan lalu menunjukkan kasus lain di mana baterai Galaxy Ring membengkak hanya dalam waktu kurang dari tiga minggu pemakaian. Foto-foto yang dibagikan memperlihatkan bagian dalam cincin yang menggembung, sangat mirip dengan insiden yang dialami Daniel. Pemilik cincin dalam kasus tersebut juga menyebut bahwa pembengkakan terjadi saat perangkat sedang dikenakan saat tidur, menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan penggunaan jangka panjang.
Meski jumlah kasus pembengkakan masih tergolong minim, pola keluhan tentang daya tahan baterai dan performa yang tidak stabil menunjukkan bahwa masalah ini mungkin lebih luas dari yang diperkirakan. Ini bukan sekadar insiden terisolasi, melainkan indikasi dari masalah yang lebih mendalam dalam desain atau kualitas kontrol produk.
Standar Keamanan Wearable di Uji Tanda TanyaDengan semakin banyaknya perangkat pintar yang dirancang untuk dikenakan sepanjang hari, termasuk saat tidur dan beraktivitas fisik, standar keamanan dan ketahanan harus menjadi prioritas utama. Galaxy Ring mungkin masih dalam tahap awal adopsi pasar, tetapi insiden seperti ini bisa menjadi pelajaran penting bagi Samsung dan produsen wearable lainnya.
Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah: seberapa amankah perangkat wearable yang bersentuhan langsung dengan kulit kita selama 24 jam? Apakah standar pengujian yang selama ini diterapkan sudah cukup ketat untuk mengantisipasi berbagai skenario penggunaan di dunia nyata?
Samsung tampaknya menyadari urgensi situasi dan telah berjanji akan membagikan hasil investigasi terhadap unit milik Daniel. Respons cepat ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak menganggap remeh keluhan pengguna, terutama ketika menyangkut keamanan perangkat wearable yang bersentuhan langsung dengan tubuh. Namun, janji investigasi saja tidak cukup - yang dibutuhkan adalah transparansi penuh dan tindakan korektif yang konkret.
Dalam konteks yang lebih luas, insiden ini juga menyoroti pentingnya update software yang berkelanjutan untuk memperbaiki masalah keamanan yang terdeteksi setelah produk diluncurkan ke pasar. Namun, ketika menyangkut masalah hardware seperti pembengkakan baterai, update software jelas tidak akan cukup.
Masa Depan Wearable dan Tanggung Jawab ProdusenPengalaman Daniel dan laporan komunitas menyoroti pentingnya transparansi dan peningkatan kualitas dalam produk-produk wearable generasi baru. Sebagai konsumen, kita berhak mendapatkan produk yang tidak hanya canggih dan stylish, tetapi juga aman dan dapat diandalkan.
Industrie wearable technology sedang berkembang pesat, dengan berbagai inovasi baru terus bermunculan. Namun, inovasi tanpa keamanan yang memadai justru bisa menjadi bumerang yang menghambat adopsi teknologi ini secara massal. Produsen perlu memperkuat desain, pengujian, dan komunikasi risiko kepada konsumen.
Bagi Anda yang saat ini menggunakan atau berencana membeli perangkat wearable seperti Galaxy Ring, penting untuk selalu memperhatikan petunjuk penggunaan, memahami batasan produk, dan segera melaporkan kelainan apa pun yang terdeteksi. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama, di atas segala fitur dan kemudahan yang ditawarkan teknologi.
Insiden Galaxy Ring ini mungkin hanya menimpa segelintir pengguna, tetapi pelajarannya berlaku untuk seluruh industri teknologi. Ketika kita mempercayakan keselamatan dan kesehatan kita pada perangkat yang dikenakan di tubuh, standar kualitas dan keamanan harus ditingkatkan ke level yang lebih tinggi lagi. Masa depan teknologi wearable yang benar-benar mengubah hidup kita masih mungkin, asalkan dibangun di atas fondasi keamanan yang kokoh.