Technologue.id, Jakarta - Sebanyak 112GB data dari perusahaan hardware komputer asal Taiwan, Gigabyte berhasil diretas hacker.
Data tersebut mencakup dokumen yang masih berada di bawah non-disclosure aggreement/NDA dengan perusahaan Intel, AMD, hingga American Megatrends.
Berdasarkan laporan Bleeping Computer yang dilansir pada Rabu (11/8/2021) peretasan berlangsung pada tanggal 3 hingga 4 Agustus.
Baca Juga:
Waduh, Server EA Kena Hack dan Curi Kode Penting Game!
Peretasan dilakukan dengan perangkat perusak sistem, ransomware. Serangan Ini memaksa Gigabyte mematikan sistemnya di Taiwan.
Peretasan berhasil memengaruhi beberapa situs web perusahaan termasuk situs dukungan perusahaan hingga sebagian situs Taiwan.
Serangan ini juga berdampak pada sulitnya pelanggan mengakses dokumen support atau informasi terbaru terkait pengembalian barang (Return Merchandise Authorization).
Baca Juga:
Geger Bocor Data 2 Juta Nasabah BRI Life, Kominfo Investigasi
Belum diketahui secara pasti siapa dalang dibalik peretasan ini. Namun sejumlah pihak menduga, ini berasal dari kelompok hacker RansomEXX .
Untuk diketahui, RansomEXX pertama kali muncul pada 2018 dengan nama Defray. Kelompok ini biasanya beroperasi menargetkan organisasi besar.