Technologue.id, Jakarta - Dell mendorong perusahaan untuk menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif.
"Kami berfokus pada apa yang akan kami sebut sebagai solusi AI generatif pribadi," kata John Roese, Global CTO, Dell Technologies dalam virtual briefing, Kamis (12/10/2023). Lebih lanjut ia mengatakan, teknologi kecerdasan buatan ini bisa membantu perusahaan hingga bagian inti bisnis mereka.
Baca Juga:
X Dituding Biarkan Konten Hoax soal Israel dan Hamas, Ini Jawaban Elon Musk
Roese mengungkap pentingnya perusahaan memiliki infrastruktur penyimpanan, kerangka perangkat lunak hingga strategi keamanan yang tepat dalam penerapan AI generatif.
Ia juga mengatakan, demi mengamankan data bisnis yang pribadi dan rahasia, pendekatan yang tepat ialah bekerja dengan ekosistem dan menyediakan desain yang divalidasi, arsitektur referensi, dan solusi yang mudah digunakan.
Dell melihat peluang penerapan teknologi kecerdasan buatan khususnya di wilayah Asia Pasifik. International Data Corporation (IDC) memprediksi investasi AI akan meningkat lebih dari USD46 miliar atau sekitar Rp718,8 triliun, dengan pertumbuhan per tahun (CAGR) 23,7 persen pada tahun 2026 di Asia Pasifik.
Asia Pasifik memimpin lanskap AI global dan siap menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk teknologi transformatif ini.
Peter Marrs, President, Asia Pasifik dan Jepang (APJ), Dell Technologies mengatakan, perusahaan mencatatkan pesanan dengan nilai lebih dari 2 miliar dolar AS untuk solusi dan produk AI Generatif.
Baca Juga:
Indonesia Jadi Tuan Rumah YouTube Works Awards Southeast Asia 2023
Ia menyebut bahwa perusahaan mengamati adanya peluang dalam penerapan AI generatif dalam proses perusahaan dan mengestimasi pertumbuhan dalam pasar AI.
Marrs juga menitikberatkan bahwa penggunaan AI generatif tidak terbatas pada satu segmen pasar, tetapi merambah berbagai sektor, termasuk pemerintah, periklanan, perbankan, operator telekomunikasi, hingga manufaktur.