Technologue.id, Jakarta - Pelarangan TikTok di India memaksa ByteDance mengurangi jumlah karyawannya. Sebanyak lebih 2000 karyawan harus dirumahkan.
Hal ini dikonfirmasi oleh perusahaan belum lama ini. Dikatakan bahwa hanya karyawan yang memiliki posisi penting lah yang masih dipertahankan.
Baca Juga:
Kematian Bocah, Italia Minta TikTok Perketat Aturan Umur
"Sangat disayangkan setelah lebih dari setahun kami harus memberhentikan karyawan kami di India. Kami tidak punya pilihan lain," kata ByteDance dikutip dari TechCrunch, Kamis (28/1/2021).
"Kami harap kami dapat memiliki kesempatan untuk bisa menghadirkan TikTok di India dan mendukung ratusan juta pengguna serta konten kreator kami di sana,", tambahnya.
ByteDance hingga saat ini belum dapat memastikan apakah aplikasi besutannya dapat dihadirkan kembali ke India. Ini sangat disayangkan mengingat India merupakan salah satu pasar terbesar TikTok.
Baca Juga:
Celah Keamanan TikTok, Peretas Bisa Curi Nomor Ponsel
Untuk diketahui, TikTok sendiri dilarang di India karena alasan telah mengganggu keamanan nasional. Aplikasi video pendek itu disebut terlibat dalam aktivitas yang mengancam kedaulatan negara.
Selain TikTok, ada 200 aplikasi lain yang dilarang peredarannya di Negeri Bollywood. Ini tak lepas dari panasnya hubungan India dan China setelah konflik yang terjadi di perbatasan Himalaya.