Technologue.id, Jakarta - Situs pemerintahan Amerika Serikat (AS), Federal Depository Library Program (FDLP), berhasil diretas oleh sekelompok hacker yang mengaku berasal dari Iran. Situs penyedia publikasi pemerintah federal AS untuk publik itu ditutup aksesnya dan diganti tampilannya dengan gambar dan tulisan yang bernada balas dendam. Pada situs tersebut, tertulis, "Demi Tuhan, Republik Islam Iran. Ini adalah pesan dari Republik Islam Iran. Kami tidak akan berhenti mendukung teman-teman kami di wilayah: rakyat Palestina yang tertindas, rakyat Yaman yang tertindas, rakyat dan pemerintah Suriah, rakyat dan pemerintah Irak, rakyat Bahrain yang tertindas, mujahidin sejati di Lebanon dan Palestina. (Mereka) akan selalu didukung oleh kami." [caption id="attachment_57474" align="alignnone" width="634"] Pesan Kelompok Hacker Yang Berisi Dukungan Kepada Iran[/caption] Pesan tersebut disertai gambar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei di sisi kanan dan bendera Iran di sisi kiri. Tidak hanya itu, gambar presiden AS Donald Trump dengan mulut berdarah dan pukulan dari tentara Garda Revolusi Iran di pipinya juga turut hadir dalam tampilan situs tersebut. [caption id="attachment_57477" align="alignnone" width="634"] Gambar Trump Disertai Ancaman Balas Dendam[/caption] "Dengan kepergiannya (Soleimani) dan dengan kekuatan Tuhan, pekerjaan dan jalannya tidak akan berhenti dan balas dendam menanti para penjahat itu yang telah menodai tangan kotor mereka dengan darah para martir lainnya. Ini hanyalah sebagian kecil dari kemampuan siber Iran," tulis kelompok hacker yang menyatakan diri berasal dari Iran.
Baca Juga: Perang Dunia III Viral, Netizen DM Trump
Gary Somerset, Chief Public Relation Officer di US GPO, mengatakan, "Ada penyusupan terdeteksi di GPO milik FDLP, yang sudah dimatikan. Situs GPO yang lain tetap beroperasi normal. Kami berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk investigasi lebih lanjut." Sementara itu, Department of Homeland Security (DHS) menyebut peretasan ini belum terkonfirmasi dilakukan oleh hacker dari Iran. Pernyataan ini didukung oleh DHS Cybersecurity and Infrastructure Security Agency, Sara Sendek, yang mengatakan, "Kami menyadari situs FDLP di-deface oleh hacker pro-Iran. Saat ini belum ada konfirmasi kalau ini adalah aksi dari hacker yang disponsori oleh pemerintah Iran."Baca Juga: Dicurigai Mata-mata, Personil Militer AS Dilarang Pakai TikTok
Sebelumnya, serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) menggunakan drone di Baghdad, Irak, berhasil membunuh komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleiman. Garda Revolusi Iran sendiri telah mengonfirmasi kematian Soleimani. Dengan kejadian ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Iran mengibarkan bendera merah di Masjid Jamkaran yang terletak di kota suci muslim Syiah. Bendera merah sendiri melambangkan darah yang ditumpahkan secara tidak adil dan menjadi seruan untuk membalas pembunuhan tersebut.