Technologue.id, Jakarta - Kemampuan Chat GPT-4 yang berbasis AI menunjukkan tren perkembangan AI di skala global yang terus meningkat. Dengan kemampuannya, Chat GPT-4 ini dapat menganalisis gambar, kepribadian AI yang bisa diatur, memori ingatan lebih besar, hingga kemampuan akurasi 27 bahasa.
Di Indonesia sendiri perkembangan industri teknologoi AI juga terus meningkat dengan dukungan pemerintah untuk membangun ekosistem AI di Indonesia.
Baca Juga:
Google Resmi Rilis Versi Beta Bard, AI Chatbot Saingan ChatGPT
Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Namun hanya 20% dari total 4.000 kampus di Indonesia yang miliki program stui Teknologi Informai dan Komunikasi, yang menjadikan adanya talent gap sekitar 400ribu-500ribu setiap tahunnya.
Hal ini menjadikan Indonesia AI yang awalnya hanya sebuah komunitas pada tahun 2020, bertransformasi jadi perusahaan di bawah naungan PT Teknologi Artifisial Indonesia pada tahun 2021. PT Teknologi Artifisial Indonesia merupakan penyedia platform khusus yang bertujuan membantu mengatasi talent gap terutama di bidang AI.
Melalui beberapa program unggulan, seperti AI Career Boothcamp yang merupakan program pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan peserta agar siap berkasis di bidang teknologi AI, CV, dan NLP.
Baca Juga:
Saingi Bing Chat Dan Bard, DuckDuckGo Luncurkan Asisten AI Berbasis ChatGPT
"Melalui kampanye #AIUntukSemua dan #AIUntukIndonesia, kami hadirkan platform belajar daring teknologi AI berbasis Learning Management System dan telah menghasilkan banyak lulusan talenta di bidang AI," ucap Muhammad Angga Muttaqien, Co-Founder dan CEO Indonesia AI.
Platform yang didukung oleh Kode Creative Hub ini berhasil minat banyak anak muda untuk belajar teknkologi AI dan telah meluluskan 2.00 talenta serta raih beragam penghargaan, diantaranya Runner Up Startup Pitching Competition oleh IndigoSpace Telkom Indonesia.
Sebagai pelopor program belajar teknologi AI di Indonesia, Indonesias AI targetkan 1 juta lulusan hingga tahun 2045 untuk memenuhi Indonesia Generasi Emas.