Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kurangi Lithium, Microsoft-PNNL Olah Kandidat Baterai Yang Lebih Baik
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Microsoft dan Pacific Northwest National Laboratory (PNNL), laboratorium milik Departemen Energi Amerika Serikat, mengumumkan kolaborasi yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan jumlah litium dalam baterai hingga 70%.

Kedua organisasi memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI) dan komputasi berkinerja tinggi (high-performance computing / HPC) di platform Azure Quantum Elements untuk mengidentifikasi material baru sebagai upaya mengembangkan prototipe baterai yang divalidasi dan disintesis di PNNL. Ini adalah prototipe baterai sungguhan yang berfungsi dan dapat menyalakan bola lampu.

Baca Juga:
Microsoft Copilot Masih Kalah Pamor dengan ChatGPT, Ini Penyebabnya

Pengembangan baterai dengan lebih sedikit litium diperlukan karena sejumlah alasan, termasuk terbatasnya ketersediaan litium dan harganya yang semakin mahal, masalah lingkungan dan geopolitik yang timbul dari proses penambangan litium, serta ancaman keselamatan dari baterai lithium-ion tradisional dengan potensi terbakar atau meledak.

Kolaborasi ini menggunakan Azure Quantum Elements milik Microsoft dalam ilmu material untuk menyaring 32 juta bahan baterai potensial menjadi 18 kandidat yang menjanjikan hanya dalam hitungan jam. Hal ini secara signifikan mempersingkat proses penelitian tradisional yang biasanya membutuhkan waktu puluhan tahun.

Inovasi penggunaan AI dan HPC menandakan perubahan paradigma dalam mempercepat proses penemuan ilmiah dan ini merupakan langkah awal yang menjanjikan, yang menjadi landasan bagi kedua organisasi untuk terus berkolaborasi dalam proyek tersebut.

“Kami merasa ada peluang untuk melakukan hal ini di sejumlah bidang keilmuan,” kata Brian Abrahamson, Chief Digital Officer PNNL. “Kemajuan teknologi terkini telah membuka peluang untuk mempercepat penemuan ilmiah.”

Baca Juga:
Aplikasi Chatbot Copilot AI dari Microsoft Hadir di iOS

Sebagai bagian dari upaya ini, tim Microsoft Quantum menggunakan AI untuk mengidentifikasi sekitar 500.000 material stabil hanya dalam waktu beberapa hari.

Dengan agenda Indonesia untuk mencapai netral karbon melalui elektrifikasi di berbagai sektor, termasuk sektor mobilitas, maka pengembangan baterai dengan lebih sedikit litium dapat mendorong aspek keberlanjutan.

Hal ini hanyalah satu contoh bagaimana AI, cloud, HPC, dan pada akhirnya terobosan quantum computing, dapat memberdayakan organisasi dan individu untuk mendorong inovasi dengan mempercepat penemuan mereka, termasuk dalam mencari solusi energi terbarukan.

“Ini merupakan proses yang padat karya. Mensintesis dan menguji bahan dengan skala manusia pada dasarnya memiliki keterbatasan," imbuh Abrahamson.

SHARE:

Timnas Esports Indonesia Nomor MLBB Women Juara Asian Esports Games 2024

iQOO 13 Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya