
Technologue.id, Jakarta - Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan Messenger, mengumumkan perluasan besar-besaran untuk fitur "akun remaja" di seluruh dunia. Setelah sukses menerapkannya di Instagram dan menguji coba di beberapa negara seperti AS, Kanada, Inggris, dan Australia, kini Meta mulai memindahkan lebih banyak remaja Facebook dan Messenger ke dalam akun khusus tersebut.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Meta dalam meningkatkan keselamatan online bagi pengguna muda. Akun remaja hadir dengan pengaturan privasi dan keamanan yang lebih ketat, serta kontrol orang tua yang ditingkatkan. Meta menyatakan bahwa saat ini ratusan juta remaja telah menggunakan akun remaja ini di seluruh platformnya.
Baca Juga:
Meta Perluas Perlindungan Akun Remaja ke Lebih Banyak Jenis Akun
Akun remaja dirancang untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih aman bagi pengguna berusia 13–17 tahun. Beberapa fitur unggulannya meliputi:
- Kontrol orang tua, termasuk pemantauan waktu layar dan siapa saja yang dapat mengirim pesan ke anak mereka.
- Pengaturan privasi otomatis, yang membatasi interaksi dengan orang dewasa yang tidak dikenal.
- Persetujuan orang tua wajib untuk remaja yang lebih muda (usia 13–15 tahun) dalam mengubah pengaturan keamanan.
- Penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi remaja yang mencoba memalsukan usia mereka.
Meta telah menetapkan bahwa akun remaja ini wajib bagi semua pengguna dalam kelompok usia tersebut, untuk memastikan setiap remaja memiliki perlindungan yang sama, di mana pun mereka berada.
Baca Juga:
Pakai Meta AI, WhatsApp Bisa Merangkum Pesan Belum Dibaca
Selain perluasan akun remaja, Instagram juga memperluas program kemitraan sekolah yang sebelumnya diuji coba dengan beberapa sekolah menengah di Amerika Serikat. Program ini memungkinkan sekolah untuk melaporkan kasus perundungan dan perilaku bermasalah lainnya secara lebih cepat dan efisien.
Meta menyebut bahwa mereka telah menerima feedback positif dari sekolah-sekolah yang terlibat dalam uji coba, dan kini membuka pendaftaran bagi semua sekolah menengah pertama dan atas di AS yang ingin bergabung dalam program ini.
Langkah-langkah ini muncul di tengah gelombang kritik dan tuntutan hukum yang dialami Meta terkait keamanan anak-anak di platform mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah mendapat sorotan tajam karena dianggap lambat dalam merespons isu-isu keselamatan pengguna muda.
Sebagai tanggapan, Meta telah menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk menutup celah keamanan dan memperkuat fitur kontrol orang tua di seluruh layanannya.