SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Meskipun faktanya artificial intelligence (AI) sudah aktif dikembangkan sejak 1950-an, teknologi itu belakangan jadi teknologi yang amat populer. Negara-negara maju dan perusahaan besar pun berlomba-lomba mengimplementasikan dalam banyak hal, misalnya untuk smart city, smart home, dan komputasi awan.
Baca juga:
Negara Ini Kembangkan Artificial Intelligence untuk Buru Video Ekstrimis!
Menariknya, Indonesia sejatinya telah aktif terlibat memanfaatkan AI secara signifikan, contohnya di sistem pemerintahan. Sebagai contoh, kecerdasan buatan memungkinkan pemerintah Jakarta untuk memprediksi berapa banyak bus Transjakarta yang perlu dikerahkan selama jam sibuk untuk memastikan tidak ada penumpukan penumpang di halte bus.Baca juga:
Mesin Cuci Ini Bertenaga Artificial Intelligence, Lebih Bersih Mencucinya?
Microsoft, selaku perusahaan yang ambil peran dalam pengembangan industri AI, melihat bahwa Asia, termasuk Indonesia, amat potensial untuk jadi rumah yang "nyaman" untuk AI. Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia, menjelaskan pada redaksi (29/03/2018), “Dengan imajinasi dan data dalam jumlah besar, AI dapat mendatangkan manfaat dalam skala yang besar. Saya sangat yakin ini akan menjadi abad untuk Asia." "Dan AI menawarkan kepada wilayah ini sebuah peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk pertumbuhan, produktivitas, dan inovasi serta potensi untuk menjawab tantangan-tantangan sosial yang sangat penting di wilayah ini," tambahnya.Baca juga:
Google Assistant Sudah Bisa Disuruh Kirim dan Terima Uang
Di Indonesia, misalnya, Microsoft sudah bermitra dengan Line untuk mengembangkan sebuah cognitive AI yang dibuat layaknya seorang gadis bernama Rinna. Hingga akhir Maret ini, Rinna telah terhubung baik secara fungsional dan emosional dengan hampir 1,6 juta orang di Indonesia. Rinna sendiri bisa terlibat dalam percakapan sampai bermain game. Selain algoritma machine learning itu, masih ada implementasi AI lain macam cloud computing hingga variasi pemanfaatan big data.