Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Mobile Premier League Cabang Indonesia Ditutup, Karyawan Jadi Sasaran
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Mobile Premier League (MPL), platform game dan turnamen, menutup operasional di Indonesia. Penutupan itu berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya.

MPL sendiri adalah startup asal India yang saat ini sudah hadir di sejumlah negara Asia Pasifik, Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Informasi itu diumumkan langsung oleh perusahaan lewat akun Instagram resminya.

“MPL Indonesia sudah tidak beroperasi dan menerima pengguna baru saat ini. Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya,” tulis MPL Indonesia di Instagram resminya.

Baca Juga:
Timnas Indonesia Juara Grup Mobile Legends SEA Games 2021 Hanoi

Setidaknya perusahaan itu sudah berhentikan 100 orang pegawai atau 10% dari total pekerjanya secara keseluruhan. Ditutupnya MPL cabang Indonesia dipicu oleh perlambatan di ekosistem startup India akibat pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir.

“Beberapa bulan terakhir ini gila. Filosofi pertumbuhan dengan segala cara sekarang terbalik. Saat ini pasar menghargai pertumbuhan yang menguntungkan daripada pertumbuhan dengan segala cara,” kata pendiri MPL Sai Srinivas dan Shubh Malhotra.

Perusahaan yang berpusat di Bengaluru itu pun hapus produk streaming-nya di aplikasi MPL. Karyawan yang terdampak PHK disebut bakal terima pesangon lengkap dengan manfaat lainnya. Kabar ini sontak bikin terkejut beberapa pihak, karena segmen game mobile adalah salah satu penerima manfaat besar dari pandemi COVID-19.

Banyaknya orang terpaksa tinggal di rumah bikin lonjakan besar di unduhan game mobile dan keterlibatan pengguna. Ditambah, menurut laporan terbaru perusahaan konsultan, RedSeer, unduhan aplikasi mobile di India juga naik 50% dan keterlibatan pengguna naik 20%.

Baca Juga:
Mobile Legends: Bang-Bang Bakal Gelar 515-M, Ini Dia Daftar Event dan Hadiahnya

Selain itu, para pendiri mengatakan alasan keluar dari Indonesia karena lihat profil pengembalian cuma sebagian kecil dari yang mereka harapkan. Padahal sudah berinvestasi cukup signifikan selama tiga tahun terakhir sejak beroperasi di Indonesia.

“Sudah waktunya untuk membuat keputusan sulit untuk menggunakan kembali sumber daya kami di bagian lain dari bisnis kami untuk memastikan kesehatan dan kesuksesan jangka panjang kami sebagai perusahaan,” kata mereka.

Oleh karena itu, perusahaan bakal fokus buat capai netralitas EBITDA sambil fokus ke pasar global utama dan tutup bisnis yang tidak berjalan. Baru-baru ini MPL juga berkelana ke penerbitan game dengan luncurkan Mayhem Studios di AS dan akuisisi GameDuell di Eropa.

“Operasi (di) AS bersama akuisisi Gameduell baru-baru ini di Eropa akan memungkinkan untuk fokus pada dua pasar game dengan nilai tertinggi di dunia,” tutupnya.

SHARE:

Sisi Humoris Jensen Huang saat Ditanya Apakah AI Gantikan Pekerjaan Manusia?

Sederet Fitur Google Gemini Live yang Kini Hadir di iPhone