Technologue.id, Jakarta - Satelit baru NASA yang dirancang untuk memantau polusi dari luar angkasa telah membagikan gambar pertamanya, yang menunjukkan bagaimana satelit tersebut dapat melacak polusi udara di wilayah Bumi, khususnya di Amerika Utara.
Instrumen bernama TEMPO atau Tropospheric Emissions: Monitoring of Pollution diluncurkan awal tahun ini pada April dan telah mengamati Bumi dari orbitnya 22.000 mil di atas garis khatulistiwa.
Baca Juga:
Xiaomi Bakal Rilis Tablet Baru di Indonesia Dalam Waktu Dekat
TEMPO mampu mengukur polusi udara dengan resolusi tinggi, hingga beberapa mil persegi, dan dapat menunjukkan perubahan polusi yang terjadi dalam jangka waktu singkat. Hal ini akan memungkinkan mereka mengumpulkan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi polusi udara seperti lalu lintas pada jam sibuk atau asap dari kebakaran hutan.
“Lingkungan dan komunitas di seluruh negeri akan mendapat manfaat dari data yang mengubah permainan dari TEMPO selama beberapa dekade mendatang,” kata Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan.
Menurutnya, musim panas ini, jutaan orang Amerika merasakan secara langsung dampak asap dari kebakaran hutan terhadap kesehatan. "NASA dan Pemerintahan Biden-Harris berkomitmen untuk memudahkan masyarakat Amerika dan pengambil keputusan untuk mengakses dan menggunakan data TEMPO untuk memantau dan meningkatkan kualitas udara yang kita hirup, sehingga bermanfaat bagi kehidupan di Bumi,” jelas Bill.
Baca Juga:
Satria Mahathir: Oppo Dipakai Cabe-cabean Ngantuk, Apa Iya?
Gambar pertama dari TEMPO tersedia dalam serangkaian visualisasi, termasuk dua peta polusi yang menunjukkan wilayah sekitar Los Angeles antara tengah hari hingga jam 4 sore.
Peta juga dapat menunjukkan tingkat nitrogen dioksida di udara pada 2 Agustus, dengan warna yang lebih gelap menunjukkan tingkat yang lebih tinggi. Visualisasi lain menunjukkan polusi di sekitar wilayah perkotaan besar seperti New York dan Washington atau Houston dan New Orleans.