Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Oppo Batal Produksi Smartphone Lipat, Ini Alasannya
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Perang unjuk smartphone layar lipat di Mobile World Congress 2019 lalu tidak menggugah minat vendor ponsel Oppo untuk mengikuti jejak tersebut. Bahkan pihak Oppo dengan tegas telah menghentikan proyek pengembangan smartphone lipat sebelum produksi lebih lanjut. Mengapa? Dijawab Aryo Meidianto, Public Relations Manager Oppo Indonesia, produk itu telah dihentikan karena belum memenuhi kebutuhan konsumen saat ini. "Apakah perlu sekarang? Pasti akan ada pertanyaan, casing-nya gimana, anti goresnya seperti apa. Kalau rusak layarnya pecah bayarnya berapa? Sudah (ada rencana) tapi di-cancel karena kita tidak memenuhi demand. Kita lihat nanti harganya mahal sampai Rp30-Rp40 jutaan," katanya, usai acara peluncuran Oppo F11 Series di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Baca Juga: Oppo Ikut Pamerkan Ponsel Lipat, Serupa Huawei Mate X?

Aryo menjelaskan bahwa Oppo selalu memerhatikan kebutuhan dan permintaan konsumen untuk menciptakan lini produknya. "Kita buat perangkat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kalau tidak sesuai, sayang nanti teknologinya tidak terpakai," ucapnya. Pernyataan ini membantah seluruh rumor yang melaporkan bahwa Oppo sedang mengembangkan smartphone layar lipat, yang disebut-sebut mirip Huawei Mate X.

Baca Juga: Eksplorasi Teknologi 5G dan 10x Lossless Zoom Oppo di MWC 2019

Lain hal dengan smartphone 5G. Oppo telah memamerkan smartphone 5G pertama di MWC 2019, di Barcelona, Spanyol. Menurut Aryo, dari segi perangkat, mereka sudah menyiapkan beberapa perangkat. Ditambah lagi, mereka juga gencar menggenjot proyek penerapan 5G dengan melakukan kolaborasi yang lebih mendalam dengan banyak mitra potensial seperti Singtel agar dapat bekerja sama dalam mempromosikan penerapan produk dan layanan 5G. "Kita sudah announce (ponsel 5G) dan kerjasama dengan lima vendor, termasuk Singtel yang paling dekat," ujarnya. "Kalau di Indonesia, tinggal menunggu kesiapan ekosistemnya. Semoga ini menjadi pecutan sedikit bagi pemerintah," imbuh Aryo.

SHARE:

Analis: PPN 12% Jadi Pukulan Telak untuk Industri Smartphone

Timnas Esports Indonesia Nomor MLBB Women Juara Asian Esports Games 2024